Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas Ekstrem Berkepanjangan, Petani Cabai Terancam Merugi

Kompas.com - 08/11/2023, 20:19 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Petani cabai di Kabupaten Semarang terancam rugi besar. Pasalnya, tanaman yang hampir panen saat ini kondisinya membusuk dan kering akibat cuaca panas ekstrem.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur Dusun Geblog, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Antoni Cahyono mengatakan, di wilayahnya lahan tanaman cabai yang terdampak seluas sekira 5 hektar.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Buleleng Naik Jadi Rp 75.000 Per Kilogram

"Kalau punya saya, lahannya 1,5 hektar, hampir semua mulai membusuk. Padahal sekarang ini harusnya sudah mendekati panen," terangnya, Rabu (8/11/2023).

Cahyono mengungkapkan, dalam kondisi normal, satu pohon untuk sekali panen bisa mencapai 2 kg. Namun sekarang maksimal hanya bisa 0,5 kg.

"Itu paling banyak, tapi memang sekarang berkurang karena banyak cabai yang kering," ujarnya.

"Kekeringan ini menyebabkan cabai kering, dan daunnya menguning. Sehingga tak bisa tumbuh maksimal, hampir semua petani mengalami ini," kata Cahyono.

Menurutnya, petani telah berusaha untuk menyelamatkan tanaman dengan melakukan penyiraman saat malam hari.

"Tapi tetap hasilnya tidak baik, apalagi sumber air juga berkurang karena memang kemarau sangat panjang," paparnya.

Hasil panen yang berkurang akibat cuaca panas yang berkepanjangan membuat harga cabai pun jadi melonjak. Untuk cabai rawit setan, per kilogram mencapai Rp 75.000 dan cabai keriting Rp 60.000.

"Kami petani langsung menjual ke pasar, tidak pakai pengepul. Memang harganya menjadi lebih mahal karena barangnya tidak sedikit," ungkap Cahyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit.

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit.

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com