KOMPAS.com - Berita respons Gibran Rakabuming Raka soal hasil putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menjadi sorotan.
Putusan itu mengungkapkan bahwa sembilan hakim MK terbukti melanggar kode etik terkait penanganan uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 yang mengatur soal syarat usia calon presiden dan wakil presiden.
Sementara itu, mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berinisial CA sempat berpamitan dengan adiknya sebelum meninggal. CA diduga tewas dengan cara bunuh diri di dalam mobil.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
Putra sulung Presiden Joko Widodo tanggapi santai soal putusan MKMK terkait sembilan hakim MK yang terbukti langgar kode etik dalam mengabulkan gugatan soal syarat usia calon presiden dan wakil presiden.
"Ya sudah, saya ngikut saja," kata Gibran, di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo, pada Selasa (7/11/2023).
Gibran pun tak banyak berkomentar saat disinggung soal putusan MKMK dapat merugikan langkahnya maju sebagai cawapres.
"Makasih, keputusannya ngikut saja," singkat Gibran.
Baca berita selengkapnya: Respons Gibran soal MKMK Putus 9 Hakim Konstitusi Melanggar Etik
Gibran menanggapi soal dirinya tidak lagi menjadi bagian dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P.
Menurut Ketua DPC PDI-P FX Hadi Rudyatmo, pihaknya telah tutup buku untuk Gibran yang sekarang telah menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Ya, itu silakan dari Pak Rudy kalau seperti itu (sudah tidak menjadi bagian PDI-P)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/11/2023).
Baca berita selengkapnya: Tak Lagi Jadi Bagian DPC PDI-P, Gibran: Silakan Pak Rudy kalau seperti Itu
Sebelum ditemukan meninggal di dalam mobil, CA sempat berpamitan dengan adik korban.
Korban selama ini memang diketahui tinggal di apartemen di wilayah Tambak Oso, Sidoarjo, bersama adiknya.
"Dia pamit ke adiknya, dan ketika itu sempat memeluk erat adiknya tersebut," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo.
Baca berita selengkapnya: Pelukan Erat Terakhir Mahasiswi Unair kepada Sang Adik...
Leni (15), seorang anak yatim piatu di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, rela berjalan kaki ke sekolahnya sejauh 14 kilometer.
Cuaca panas tidak menyurutkan niat Leni berjalan kaki untuk menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Wangiwangi.
“Saya tidak minder dengan teman-teman lain. Saya dari SD sudah berjalan kaki,” kata Leni, Selasa (7/11/2023).
Supaya tidak terlambat, Leni yang masuk siang mulai berjalan kaki dari rumahnya di Dusun Langgaha Baru, Desa Wungka, Kecamatan Wangiwangi Selatan, sekitar pukul 10.00 Wita.
Baca berita selengkapnya: Kisah Anak Yatim Piatu di Wakatobi Berjalan Kaki ke Sekolah Sejauh 14 Km
(Penulis: Fristin Intan Sulistyowati, Defriatno Neke | Editor: Gloria Setyvani Putri, Glori K Wadrianto, Robertus Belarminus )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.