KOMPAS.com - Pembangunan patung Presiden Joko Widodo oleh warga Liang Melas Datas (LMD), Kabupaten Karo, Sumatra Utara menuai pro dan kontra di media sosial.
Seorang warganet menuliskan "rakyat Karo tidak butuh patung". Sementara yang lain membela dengan mengatakan itu adalah bentuk "ungkapan rasa syukur masyarakat".
Terlepas dari silang pendapat itu, pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Devi Darmawan, menilai pembangunan patung tersebut menunjukkan bahwa Jokowi ingin menghidupkan politik mercusuar dan tidak lagi berorientasi pada pembangunan yang substantif.
“Itu terlihat seperti [Jokowi] ingin menghidupkan politik mercusuar lagi. Karena ingin ada bangunan, ada prasasti yang menunjukkan bahwa Jokowi adalah sosok presiden yang berhasil, dengan dibangunnya patung tersebut,” ungkap Devi kepada BBC News Indonesia.
Baca juga: Fakta Monumen Jokowi Senilai Rp 2,5 M yang Dibangun di Karo, Sumut
Seorang warga Karo, Samsul Bahri Sembiring, mengkritik dana sebesar Rp2,5 miliar yang diperkirakan untuk pembangunan patung itu, yang dia sebut ‘nggak etis, nggak layak’.
Walaupun demikian, Samsul mengakui bahwa sebagian warga daerah tersebut menilai patung itu merupakan tanda tanda terima kasih atas infrastruktur yang telah dibangun oleh Jokowi.
“Patung itu sebagai wujud terima kasih kepada Presiden Jokowi. Tidak lagi patung itu dijadikan alat politik untuk melestarikan kekuasaan,” ungkap Samsul Bahri Sembiring, seorang warga Karo kepada BBC News Indonesia pada Senin (6/11).
Apa yang kita ketahui tentang Patung Juma Jokowi di Karo dan mengapa menuai pro dan kontra di tengah masyarakat?
Baca juga: Berterima Kasih Jalan Rusak Diperbaiki, Warga Karo Bangun Monumen Jokowi
Pada Desember 2021 silam, warga Karo mengirimkan sebuah truk berisi tiga ton jeruk ke Istana Kepresidenan yang disertai permintaan warga agar jalanan di Liang Melas Datas Kabupaten Karo segera diperbaiki karena menganggu akses warga setempat.
Sesuai permintaan, jalanan sepanjang 32 kilometer di kawasan tersebut mulai diperbaiki pada Februari 2022.
Sejak perbaikan jalan rusak tersebut, ekonomi masyarakat Liang Melas Datas meningkat pesat.
Oleh karena itu, warga Karo berencana membangun patung Jokowi setinggi enam meter dengan fondasi 1,5 meter sebagai tanda terima kasih.
Patung itu terbuat dari bahan mirip perunggu dan didesain menyerupai Presiden Joko Widodo. Sosok patung itu terlihat berdiri dan memandang ke depan. Tangan kanannya terangkat, seolah-olah sedang melambaikan tangan.
Baca juga: Sejarah Patung Jokowi di Gunung Sunu, NTT yang Jadi Tempat Ritual Adat
Lokasi pembangunan monumen tersebut berada di kawasan perbukitan seluas dua hektare sebelum masuk Desa Kuta Mbelin dan akan menjadi lokasi rekreasi sekaligus pusat wisata di Liang Melas Datas.
Menurut Ketua Panitia Pembangunan Monumen Juma Jokowi, sekaligus Kepala Desa Polatebu, Adil Sebayang, pembangunan kawasan monumen Juma Jokowi itu diperkirakan akan menghabiskan dana Rp2,5 miliar.
Ia mengatakan dana tersebut berasal dari dana patungan warga setempat dan donatur.
"Saat ini dana yang terkumpul dari swadaya masyarakan mencapai Rp 400 juta," tutur Adil, dilansir dari Kompas.com, Minggu (5/11).
Menantu Jokowi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, turut hadir dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan Monumen Juma Jokowi.
"Saya hadir di sini mewakili keluarga, dan tadi ketua panitia menjelaskan kekurangan dana, menanggapi ini saya beserta teman-teman memberikan oleh-oleh untuk membantu sebanyak Rp500 juta," kata Bobby.
Bobby kemudian melakukan panggilan video kepada Presiden Jokowi, yang hadir menyapa warga lewat tampilan layar besar.
Presiden Jokowi mempersilakan masyarakat membangun Monumen Juma Jokowi. Ia mengatakan yang paling penting adalah jalan di daerah itu sudah bagus dan bisa digunakan masyarakat di sentra pertanian.
”Saya senang, itu saja. Saya senang kalau masyarakat senang. Terima kasih Pak Kades, seluruh warga di Liang Melas Datas, terima kasih, selamat siang. Menjuah juah,” kata Jokowi.
Baca juga: Doa di Patung Jokowi, Warga NTT: Biarkan Gibran Matang Secara Alami
Ini bukanlah pertama kalinya masyarakat membangun patung Jokowi.