Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegigihan Orangtua Rawat Anak Disabilitas: Apakah Anak Saya Masih Punya Mimpi?

Kompas.com - 02/11/2023, 08:44 WIB
Susi Gustiana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Keterbatasan sumber daya membuat kami tidak bisa jangkau semua. Desa yang harus pro aktif laporkan ke kami jika ada anak disabilitas yang butuh bantuan," kata Marga saat ditemui Rabu (1/11/2023).

Selain itu, ada juga bantuan alat bantu bagi penyandang disabilitas fisik berupa kursi roda, kaki palsu dan lain-lain.

Apabila keluarga disabilitas tersebut belum masuk ke dalam data terpadu kemiskinan sosial (DTKS) sebagai prasyarat mendapatkan bantuan sosial, diharapkan pihak desa segera melaporkan.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu di Kediri Ditemukan Meninggal bersama Anak Penyandang Disabilitas

Ia mengakui jumlah sekolah luar biasa masih sedikit dan belum dapat melayani anak berkebutuhan khusus yang berada di desa-desa.

Sementara pelaksanaan sekolah inklusi juga belum optimal karena keterbatasan sumber daya dan kurangnya kapasitas guru untuk mengajar anak dengan kebutuhan khusus.

"Memang pelaksanaan pendidikan inklusi masih banyak yang harus kita selesaikan terlebih dahulu, tetapi jika ada kemauan pasti ada jalan," ujarnya.

Ia mengakui masih ada stigma dan diskriminasi yang dialami anak dengan disabilitas di ranah keluarga dan lingkungan.

"Keluarga sering merasa aib jika anaknya mengalami disabilitas. Disembunyikan dan tidak dapat akses pendidikan yang layak," sebut Marga.

Anak adalah titipan dari Tuhan dan amanah bagi orangtua untuk menjaga, merawat dan menyayanginya.

Ke depan yang masih harus dibenahi untuk menjamin hak-hak penyandang disabilitas adalah akses infrastruktur yang ramah dan inklusif, akses hak dasar pendidikan dan kesehatan, akses kesempatan kerja yang setara serta pelatihan keterampilan agar mereka bisa bertahan hidup dan bantuan sosial.

"Kami terus kolaborasi dengan berbagai elemen termasuk upaya kerjasama antara pemerintah dan organisasi non pemerintah (NGO) untuk memenuhi akses layanan publik yang ramah disabilitas," harap Marga.

Di Kabupaten Sumbawa berdasarkan data ada sebanyak 200 orang masuk dalam kategori berbagai jenis disabilitas seperti netral, fisik, rungu dan intelektual. Namun, masih banyak anak dengan disabilitas yang berada di desa sulit mengakses pendidikan.

Demikian disampaikan ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Sumbawa Baiq Hadijah.

Ketika anak disabilitas tidak mendapatkan hak pendidikan khusus, maka tentu berdampak pada kondisi kesehatan mental dan fisiknya.

Hadirnya pendidikan inklusi sangat dibutuhkan karena faktanya jumlah sekolah luar biasa yang bisa menampung anak-anak dengan kebutuhan khusus sangat terbatas.

"Pemerintah harus lebih masif sosialisasi kepada orangtua. Karena mainset yang masih belum merata terkait hak pendidikan anak dengan disabilitas di tingkat desa," papar Hadijah saat ditemui, Kamis (2/11/2023).

Pentingnya mempopulerkan pendidikan yang inklusif bagi kaum disabilitas. Pemerintah menurut dia, perlu lebih optimal dalam mempromosikan bahwa setiap sekolah harus bersifat inklusif yakni sekolah yang mampu menerima anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, apapun persoalannya.

la juga menyayangkan selama ini pemerintah belum optimal dalam menyiapkan tenaga ahli untuk pendampingan dan pelatihan kepada guru-guru pengajar di sekolah inklusi.

"Selama ini kan sekolah ditunjuk untuk menjadi sekolah inklusi dan kemudian datang anak-anak disabilitas, datang ke situ tanpa ada kesiapan tenaga, akhirnya anak-anak tidak dapat akses wajib belajar dan layanan tak optimal," tegas Hadijah.

Pemerintah harus menyiapkan dengan tenaga yang ada untuk membuat pelopor-pelopor sekolah inklusif tetapi sambil jalan juga menganjurkan setiap sekolah untuk memperbaiki diri menyiapkan guru-gurunya, melatih guru dan membuat bangunan ramah terhadap anak disabilitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com