Pada kesempatan itu, Agung mengatakan bahwa ada potensi Gunung Slamet di Jawa Tengah mengalami letusan cukup besar di masa mendatang.
"Dari peta PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) itu ada sampai daerah KRB (Kawasan Rawan Bencana) 3, itu masuk ke arah Guci," kata Agung.
Namun demikian, Agung juga mengungkap bahwa ia belum dapat memperkirakan kapan dan seberapa dahsyat letusan tersebut kemungkinan terjadi.
Lebih lanjut, dilihat dari peta letusan yang mengarah ke Guci, Agung menemukan ada endapan awan panas yang cukup tebal yang secara materi disebut scoria, atau dalam ilmu geologi disebut sebagai aliran scoria.
"Di Guci sendiri saya menemukan sampai tujuh lapisan awan panas, sehingga sebenarnya ada letusan yang menghasilkan awan panas yang alirannya mencapai Guci, dan itu tidak hanya sekali tetapi sampai tujuh kali," jelasnya.
Oleh karena itu, Agung menduga tentang kemungkinan adanya perulangan erupsi yang cukup besar di masa mendatang.
"Jadi dari letusan Gunung Slamet yang terekam di Lembah Guci itu ada letusan besar. Cuma kita tidak tahu perulangannya berapa lama lagi, berapa tahun lagi. Tapi potensi akan ada letusan besar di Slamet itu ada kalau melihat sejarah erupsi masa lalunya," katanya.
Selain mengenai sejarah dan potensi letusan besar, ada pula pendapat ahli yang menjawab anggapan tentang peningkatan aktivitas Gunung Slamet terkait dengan siklus lima tahunan.
Dilansir dari laman banyumas.tribunnews.com (19/10/2023), terkait siklus lima tahunan Gunung Slamet, Dosen Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Yogi Adi Prasetya, S.T., M.Sc memberikan penjelasannya.
Menurut Yogi, Gunung Slamet tergolong gunung api yang tenang dan seperti Gunung Merapi yang aktif.
Ia juga mengatakan bahwa terkait adanya siklus lima tahunan Gunung Slamet, setiap gunung memiliki siklusnya sendiri.
"Gunung Slamet erupsinya tidak besar. Paling parah pernah sampai 4 kilometer dan warga harus dikosongkan," jelasnya.
Yogi menuturkan sebenarnya semua daerah sekitar Gunung Slamet bisa terkena potensi bahaya erupsi.
"Bisa ke arah Pemalang atau Banyumas,” sebutnya.
Adapun menurutnya, jenis erupsi Gunung Slamet adalah Strombolian yang aliran lava pijar saja.