Jumlah ini lebih banyak dari Danau Ubur-ubur di Palau yang hanya memiliki dua spesies ubur-ubur.
Keunikan ubur-ubur di Danau Kakaban tidak hanya sampai di situ saja. Ubur-ubur ini juga bisa diajak berenang.
Jika kebanyakan ubur-ubur dikenal sebagai hewan air yang bisa menyengat, hal ini tidak berlaku bagi ubur-ubur di Danau Kakaban.
Ubur-ubur di Danau Kakaban ini tidak menyengat sehingga wisatawan bisa merasakan sensasi berenang dengan hewan air ini.
Alasan ubur-ubur di Danau Kakaban tidak menyengat karena mereka telah hidup di danau yang terisolasi dari #aut selama beberapa generasi dan tanpa predator.
Hal ini membuat ubur-ubur tersebut mengalami evolusi selama terkurung di dalamnya, dan kehilangan kemampuan untuk menyengat sehingga seakan menjadi jinak.
Tak hanya sifatnya, perubahan fisik ubur-ubur yang terperangkap ini juga terjadi karena adaptasinya terhadap ekosistem atau kondisi lingkungan tempat hidupnya.
Ubur-ubur di Danau Kakaban hidup pada ekosistem unik, dengan lokasi tertutup dan tidak berombak, berisi air payau, miskin hara, memiliki keragaman biota yang rendah, dan jaring makanan yang sederhana.
Hal ini yang membuat ribuan tahun kemudian muncul spesies yang memiliki sifat dan tampilan fisik berbeda dengan spesies sejenis ubur-ubur yang berada di laut.
Sumber:
kemlu.go.id
indonesia.go.id