SOLO, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, penyebab harga pangan tak stabil karena dua faktor.
Pertama, karena Indonesia diterjang El Nino. Fenomena ini adalah pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Kemudian, kedua, konflik perang antara Israel dan Hamas.
"Mengakibatkan harga minyak melambung, harga bahan pokok melambung. Nilai dolar AS menguat, harga-harga tidak mudah dikendalikan," kata Zulhas, saat di Rakernas Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (PERPADI), pada Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Gelap-gelapan, Mati Listrik, dan Hujan Angin Saat Rapat Paripurna di DPRD Solo yang Dihadiri Gibran
Oleh karenanya, saat ini, lanjut Zulhas, pemerintah sedang melakukan sejumlah upaya agar segera harga pangan kembali stabil.
"Ada beberapa kepala daerah, stop ekspor bahan makanannya itu, juga dampak harga juga. Itu yang dihadapi pemerintah. Pemerintah bekerja, berusaha, sekuat tenaga agar stabilitas harga pangan terutama beras agar bisa stabil," tegasnya.
Untuk jangka pendek, Zulhas mengatakan, akan mencoba memastikan kesediaan pangan atau barang cukup.
"Persediaan harus cukup, barang mesti ada cukup, suplai cukup, saya kira harga akan tenang dan aman," ujar dia.
Baca juga: Gibran ke Jakarta Malam Ini, Besok Deklarasi dan Daftar ke KPU Bersama Prabowo
Ketua Umum Partai Amanah Nasional (PAN) ini mengatakan, juga telah mengusulkan untuk pagan menjadi top priority di Indonesia.
"Saya mengusulkan, di mana-mana seluruh dunia, pangan top priority, segala daya harus dilakukan kita, swasembada," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.