Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Bom Ikan, 3 Nelayan Asal Kalimantan Ditangkap, Diracik Sendiri dengan Pupuk Cantik

Kompas.com - 17/05/2024, 14:30 WIB
Himawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Penyidik Direktorat Polairud Polda Sulawesi Barat (Sulbar) mengamankan 3 nelayan asal Balikpapan, Kalimantan Timur usai diduga menggunakan bom ikan saat berada di perairan Mamuju, Sulbar, Senin (13/5/2024).

Ketiga nelayan tersebut adalah AM (46), BS (41), dan DT (43)

Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar mengatakan, penangkapan ketiga nelayan itu berawal ketika personel Polairud melakukan patroli rutin di perairan pulau Balabalakang, Kecamatan Balabalakang, Kabupaten Mamuju, Senin (13/5/2024). 

Saat itu tim patroli Polairud menemukan kapal yang mencurigakan. Saat didekati, kapal tersebut malah kabur. 

"Tim melakukan pengejaran dengan perahu karet. Kapal yang dikejar tim patroli Polairud ditemukan akan berlabuh di salah satu pulau di Kecamatan Balabalakang, yakni pulau Samataha," kata Adang saat konferensi pers di Baruga Tribrata Polda Sulbar, Kamis (16/5/2024). 

Baca juga: Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas


Baca juga: Diduga Gunakan Bom Ikan, Nelayan di Dompu Ditangkap Sepulang Melaut

Bom ikan diracik sendiri

Adang mengatakan, dari hasil pemeriksaan kapal dan muatannya, polisi menemukan botol kaca dan botol plastik yang diduga merupakan bahan peledak. 

Juragan kapal berinisial BS, kata Adang mengakui bahwa isi dalam botol tersebut ialah bahan peledak jenis bom ikan.

Bom ini dirakit sendiri oleh pelaku dengan campuran pupuk cantik, korek api kayu, cat perak lalu dimasukkan ke dalam wadah botol kaca dan plastik. 

Baca juga: Granat di Goa Pindul Gunungkidul Masih Aktif, Diperkirakan Peninggalan PD II

Bahan-bahan ini dibeli pelaku di toko yang berada di Balikpapan. 

"Barang bukti yang diamankan petugas berupa botol kaca bekas bir yang diduga berisi handak (bahan peledak) sebanyak 34 botol, botol plastik bekas sebanyak 40 botol dan 14 botol yang sudah dirakit dengan pemberat," kata dia.

Selain menyita bahan peledak, polisi juga menyita barang bukti lain seperti perahu kayu, selang kompresor, sepatu kayak, detonator, dan sumbu rakitan. 

Ketiga pelaku disangkakan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951.

Baca juga: Mortir Ditemukan di Tempat Rongsok Magelang, Berat Kisaran 2,5 Kilogram

Selain itu, ketiganya juga dijerat Pasal 84 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan. 

Dengan penangkapan ini, Polda Sulbar terus berkomitmen untuk memberantas aksi bom ikan demi menjaga ekosistem laut di wilayah perairan Sulbar dengan cara terus melakukan patroli rutin. 

"Berdasarkan hasil laboratorium, tulang ikan yang terkena bom akan langsung remuk dan perutnya pecah sehingga berpotensi berbahaya saat dikonsumsi," tandas Adang. 

Baca juga: Pemilik 10 Bom Ikan Rakitan di Pariaman Tertangkap, Mengaku untuk Takuti Saudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Warga Banten Kesulitan Air hingga Harus Mencuci di Sungai

Cerita Warga Banten Kesulitan Air hingga Harus Mencuci di Sungai

Regional
Bentrok Antar-kelompok di Wouma, 2 Orang Meninggal

Bentrok Antar-kelompok di Wouma, 2 Orang Meninggal

Regional
Menaruh Curiga, 6 Siswi SMP di Purworejo Bully Teman Sekolah

Menaruh Curiga, 6 Siswi SMP di Purworejo Bully Teman Sekolah

Regional
Oknum Pegawai Bank Maluku Kuras Uang Simpanan BI Rp 1,5 Miliar untuk Main Judi Online

Oknum Pegawai Bank Maluku Kuras Uang Simpanan BI Rp 1,5 Miliar untuk Main Judi Online

Regional
Jokowi Bakal Serahkan Sapi Kurban 1,23 Ton Usai Shalat Id di Semarang

Jokowi Bakal Serahkan Sapi Kurban 1,23 Ton Usai Shalat Id di Semarang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Kita Harus Terus Intens Mengendalikan Inflasi

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Kita Harus Terus Intens Mengendalikan Inflasi

Regional
Juleha Kulon Progo Sarankan Pisau Stainless Steel untuk Sembelih Hewan Kurban

Juleha Kulon Progo Sarankan Pisau Stainless Steel untuk Sembelih Hewan Kurban

Regional
Pemkot Pekanbaru Raih Penghargaan TPID Kinerja Terbaik Se-Sumatera, Pj Walkot Risnandar Sampaikan Pesan Ini

Pemkot Pekanbaru Raih Penghargaan TPID Kinerja Terbaik Se-Sumatera, Pj Walkot Risnandar Sampaikan Pesan Ini

Regional
3 Tahun Gaya Kepemimpinan Kang DS, Rajin Turun ke Masyarakat dan Fokus pada Pelayanan

3 Tahun Gaya Kepemimpinan Kang DS, Rajin Turun ke Masyarakat dan Fokus pada Pelayanan

Regional
Wanita Tewas Dijambret di Pekanbaru, Pelaku Ditembak

Wanita Tewas Dijambret di Pekanbaru, Pelaku Ditembak

Regional
Alasan Warga Demak Pilih Menggelandang dan Sempat Tinggal di Goa Jepara

Alasan Warga Demak Pilih Menggelandang dan Sempat Tinggal di Goa Jepara

Regional
Pantai Kubu di Kotawaringin Barat: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute 

Pantai Kubu di Kotawaringin Barat: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute 

Regional
Minum Obat Memberatkan, Mensos Minta ODGJ Pakai Metode 'Long-acting'

Minum Obat Memberatkan, Mensos Minta ODGJ Pakai Metode "Long-acting"

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Malam Ini, Tinggi Kolom Abu 800 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Malam Ini, Tinggi Kolom Abu 800 Meter

Regional
Jangan Pakai Kantong Plastik untuk Wadah Daging Kurban, Kenapa?

Jangan Pakai Kantong Plastik untuk Wadah Daging Kurban, Kenapa?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com