Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Misteri 3 Mayat Tanpa Kepala di Lampung, Ternyata Bukan Korban Mutilasi

Kompas.com - 20/10/2023, 07:01 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Misteri mayat tanpa kepala yang ditemukan di pesisir Lampung pada Agustus-September 2023 akhirnya menemui titik terang.

Polisi menyampaikan, tiga dari empat jenazah yang berhasil diidentifikasi bukan merupakan korban mutilasi.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Lampung Kombes Mardi Sudarman mengatakan, kondisi jasad yang tak utuh disebabkan proses pembusukan yang normatif.

"Ini akibat proses pembusukan yang normatif di air laut yang menyebabkan organ tubuh terputus. Jadi itu bukan mutilasi," ujarnya di Markas Polda Lampung, Rabu (18/10/2023), dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Misteri Mayat Tanpa Kepala, Salah Satu Korban ABK yang Berlayar ke Kalimantan

3 mayat tanpa kepala berhasil diidentifikasi


Identitas korban pun akhirnya terkuak. Tiga dari empat mayat tersebut merupakan jenazah anak buah kapal (ABK) KM Bintang Mutiara Jaya, yang mengalami kecelakaan laut pada 21 Agustus 2023.

Sebelumnya, polisi telah mengambil sampel DNA keluarga korban. Sampel itu kemudian dicocokkan dengan DNA milik korban.

Berdasarkan hasil pencocokan DNA, dua jasad yang ditemukan di Kabupaten Tanggamus teridentifikasi atas nama Kasdi atau Tarsoni. Kakak beradik tersebut adalah anak kandung Kayin.

Sedangkan, satu mayat yang ditemukan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan teridentifikasi atas nama Agus Sutanto, ayah biologis dari Sri Adinda.

Adapun satu jenazah lainnya belum berhasil diidentifikasi karena tidak sesuai dengan DNA pembanding.

Baca juga: Misteri Mayat Tanpa Kepala di Lampung Terungkap, 3 Jasad Diketahui Identitasnya

 

Mayat tanpa kepala di Lampung merupakan korban kecelakaan laut

Pakaian yang dikenakan satu mayat tanpa kepala yang ditemukan di Pantai Penobaan, Lampung Selatan, Senin (11/9/2023).KOMPAS.COM/DOK. Polres Lampung Selatan Pakaian yang dikenakan satu mayat tanpa kepala yang ditemukan di Pantai Penobaan, Lampung Selatan, Senin (11/9/2023).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah menuturkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya, diketahui mayat tanpa kepala itu merupakan awak kapal yang mengalami kecelakaan laut di perairan Cirebon.

Para korban merupakan ABK KM Bintang Mutiara Jaya.

Kapal yang berisi 12 ABK itu mulanya bertolak dari Muara Angke, Jakarta, dengan tujuan perairan Kalimantan.

Namun, pada 21 Agustus 2023, kapal pencari cumi itu mengalami kecelakaan laut di perairan Cirebon.

"Dihantam ombak besar sekitar 4 meter hingga perahu tenggelam," ucapnya, Rabu.

Dari 12 ABK, hanya tiga orang yang selamat. Sedangkan, sembilan lainnya tidak diketahui keberadaannya.

Baca juga: Sampel DNA Warga Indramayu Dicocokkan dengan Mayat Tanpa Kepala di Lampung

Identitas mayat tanpa kepala terkuak, bermula dari penelepon

Ekspos hasil uji DNA mayat tanpa kepala di Mapolda Lampung, Rabu (18/10/2023).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Ekspos hasil uji DNA mayat tanpa kepala di Mapolda Lampung, Rabu (18/10/2023).

Umi menjelaskan, identitas para korban akhirnya terkuak setelah polisi membuka saluran telepon di Polres Lampung Selatan dan Tanggamus serta di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung.

"Terdapat 30 warga yang menelepon hotline tersebut, salah satunya ada Ibu Juni yang menginformasikan ada keluarganya yang hilang dengan ciri-ciri yang sudah terekspos di media," ungkapnya.

Dari petunjuk itu, polisi kemudian mendatangi tujuh warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang diduga memiliki hubungan kekerabatan dengan korban.

Polisi lantas mengambil sampel DNA mereka untuk dicocokkan dengan DNA mayat tanpa kepala di Lampung.

Baca juga: Melacak Dugaan Keterkaitan Kasus Mayat Tanpa Kepala dan Tenggelamnya KM Bintang Mutiara Jaya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti), Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com