Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah menuturkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya, diketahui mayat tanpa kepala itu merupakan awak kapal yang mengalami kecelakaan laut di perairan Cirebon.
Para korban merupakan ABK KM Bintang Mutiara Jaya.
Kapal yang berisi 12 ABK itu mulanya bertolak dari Muara Angke, Jakarta, dengan tujuan perairan Kalimantan.
Namun, pada 21 Agustus 2023, kapal pencari cumi itu mengalami kecelakaan laut di perairan Cirebon.
"Dihantam ombak besar sekitar 4 meter hingga perahu tenggelam," ucapnya, Rabu.
Dari 12 ABK, hanya tiga orang yang selamat. Sedangkan, sembilan lainnya tidak diketahui keberadaannya.
Baca juga: Sampel DNA Warga Indramayu Dicocokkan dengan Mayat Tanpa Kepala di Lampung
Umi menjelaskan, identitas para korban akhirnya terkuak setelah polisi membuka saluran telepon di Polres Lampung Selatan dan Tanggamus serta di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung.
"Terdapat 30 warga yang menelepon hotline tersebut, salah satunya ada Ibu Juni yang menginformasikan ada keluarganya yang hilang dengan ciri-ciri yang sudah terekspos di media," ungkapnya.
Dari petunjuk itu, polisi kemudian mendatangi tujuh warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang diduga memiliki hubungan kekerabatan dengan korban.
Polisi lantas mengambil sampel DNA mereka untuk dicocokkan dengan DNA mayat tanpa kepala di Lampung.
Baca juga: Melacak Dugaan Keterkaitan Kasus Mayat Tanpa Kepala dan Tenggelamnya KM Bintang Mutiara Jaya
Sumber: Kompas.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti), Kompas TV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.