BATAM, KOMPAS.com – Elpiji 3 kilogram di Batam kosong lima hari belakangan.
Kepala Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam Gustian Riau mengatakan, kekosongan ini disebabkan oleh kendala penyaluran yang sempat terjadi di Batam.
Namun Pertamina Patra Niaga menyebut, stok elpiji di Batam dalam keadaan aman dan tersedia.
Baca juga: Mobil Pembawa Tabung Elpiji di Sleman Hangus Terbakar, Diduga Korsleting
“Tidak ada masalah yang berarti, hanya proses pengiriman saja yang sedikit terlambat,” kata Gustian Riau yang dihubungi, Jumat (13/10/2023).
Dia memastikan, penyaluran elpiji 3 kg akan kembali normal dalam beberapa hari ke depan.
“Senin depan kemungkinan sudah kembali normal seperti biasanya,” terang Gustian.
Sementara itu, pihak Pertamina Patra Niaga menyatakan, stok elpiji di Kota Batam dalam keadaan aman dan tersedia.
“Stok elpiji di Batam dalam keadaan aman dan tersedia. Tidak ada pengurangan atau perhentian pasokan elpiji," kata Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria ditemui di Hotel Aston, Jumat (13/10/2023).
Dalam menjaga stok elpiji, ia mengatakan, Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan penyaluran LPG dan menambah jam operasional Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang semula hingga pukul 19.00 WIB menjadi pukul 23.00 WIB.
"Begitu pun pada Minggu yang biasanya libur, SPBE kini tetap bekerja dan mendistribusikan elpiji ke pangkalan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan LPG di Batam," terang Satria.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pemantauan penyaluran LPG dan turut bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Disperindag Batam, DPRD Kepri hingga aparat penegak hukum untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi tepat sasaran.
Menurut Satria, pihaknya berkomitmen untuk melaksanakan transformasi subsidi elpiji tabung 3 kg tepat sasaran sesuai penugasan Pemerintah.
Transformasi subsidi elpiji tabung 3 kg diawali dengan tahap pendataan atau pencocokan data pengguna elpiji tabung 3 kg.
Satiria mengingatkan kepada masyarakat agar jangan panik dan khawatir bila petugas meminta Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP saat membeli LPG 3 kg di pangkalan.
"Jadi pembeli di pangkalan hanya perlu menunjukkan KTP, lalu apabila sudah terdata dalam sistem maka pembeli hanya menunjukkan KTP untuk pembelian selanjutnya. Program transformasi subsidi elpiji 3 kg ini tentunya untuk meningkatkan ketepatan sasaran pendistribusian elpiji 3 kg," terang Satria.
Baca juga: Elpiji 3 Kilogram Disebut Langka, Pemkot Makassar Minta Masyarakat Tak Panik
Satria juga menjelaskan tentang proses bisnis Pertamina Patra Niaga dan update pendistribusian energi di Kepri, khususnya Batam dan Kabupaten Natuna.
Menurutnya, saat ini telah dilaksanakan program Subsidi Tepat elpiji 3 kg di Batam dan wilayah Sumbagut.
Kemudian, lanjut Satria, terdapat beberapa usaha yang dilarang untuk menggunakan elpiji bersubsidi seperti yang tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022.
“Beberapa usaha yang dilarang menggunakan elpiji 3 kg antara lain hotel, restoran, usaha penatu, peternakan, tani tembakau, batik, usaha jasa las dan lain-lain,” pungkas Satria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.