Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sebulan, Luas Lahan yang Terbakar di Sumsel 32.496 Hektar

Kompas.com - 09/10/2023, 16:12 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Luas kebakaran dan hutan (Karhutla) di Sumatera Selatan meningkat menjadi 32.496 hektar dalam kurun waktu satu bulan.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), pada awal Januari sampai Agustus 2023 luasan lahan yang terbakar di Sumatera Selatan adalah 4.082,8 hektar.

Namun, sampai akhir September 2023, meningkat menjadi 32.000 hektar lahan yang terbakar.

Baca juga: Buruh Tani Cianjur Ditemukan Tewas di Lahan Terbakar

Jumlah ini naik signifikan dibandingkan empat tahun sebelumnya.

Pada 2019 periode Januari-Agustus jumlah lahan yang terbakar adalah 12.412 hektar. Kemudian, di tahun 2020 dengan periode yang sama turun menjadi 834,4 hektar.

Lalu, di tahun 2021 luas lahan yang terbakar di Sumsel adalah 2.762,4 hektar. Pada 2022, luas lahan yang terbakar 2.768,5 hektar.

“Betul (terjadi lonjakan). Namun, tentunya ini bukan lagi masalah angka, tapi dampak dan bahayanya (asap karhutla),” kata Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto, Senin (9/10/2023).

Sejauh ini, tim pemadam dari Manggala Agni, BPBD Provinsi Sumatera Selatan serta petugas gabungan TNI Polri masih berjibaku untuk memadamkan api karhutla. Terutama kawasan lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Adapun kawasan yang masih terbakar sampai hari ini, adalah di kawasan tol Kayu Agung Palembang (Kapal) tepatnya di Km 353 Kabupaten OKI, Desa Sungai Rengit Kabupaten Banyuasin dan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir. Selain itu, beberapa kawasan pun telah terjadi hujan.

Luasnya karhutla ini dikarenakan lamanya masa kemarau yang terjadi di Sumatera Selatan. Terlebih lagi adanya peningkatan suhu panas serta fenomena El Nino.

Selain itu, kanal yang ada di lokasi lahan gambut kini telah mulai mengering sehingga menyulitkan proses pemadaman baik darat maupun udara. Sehingga, Tehnik Modifikasi Cuaca (TMC) sangat diharapkan untuk membantu proses pemadaman melalui hujan.

“Dari laporan yang diterima kawasan Tanjung Menang OKI saat ini sudah terjadi hujan,”ujar Ferdian.

Baca juga: Kawasan Hutan di Kampar yang Dirambah Disegel DLHK

Diberitakan sebelumnya,Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup menyegel 11 lahan milik perusahaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan lantaran terbakar hingga menyebabkan kabut asap menyelimuti kota Palembang.

Adapun ke 11 lahan yang disegel tersebut yakni, PT Sampurna Agro seluas 586 hektar, PT KS dengan luasan lahan terbakar 25 hektar, PT BKI 200 hektar, PT SAM 30 hektar, PT RAJ 1.000 hektar, PT WAJ 1.000 hektar, PT LSI 30 hektar, PTPN VII 86 hektar, PT SAI 586 hektar, PT TPR dan PT BHP (sedang dalam perhitungan luasan terbakar) dan terakhir lahan lainnya di Desa Kedaton OKI 1.200 hektar.

Direktur Jenderal Gakkum LHK Rasio Ridho Sani mengatakan, penyegelan 11 perusahaan itu dengan memasang plang di setiap titik lokasi terbakar. Setelah disegel, kuasa hukum dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta penyidik akan melakukan pendalaman terkait penyebab terjadinya kebakaran.

“Ada langkah hukum yang kami lakukan berupa sanksi administratif pembekuan dan pencabutan izin termasuk sanksi cabut izin terhadap kegiatan bila terjadi berulang,” kata Rasio saat melakukan penyegelan di PT Sampurna Agro, Rabu (4/20/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Regional
11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

Regional
Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Regional
Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Regional
Pemkot Tangerang Siapkan Belasan Hotel untuk Sukseskan Popda XI Banten 2024

Pemkot Tangerang Siapkan Belasan Hotel untuk Sukseskan Popda XI Banten 2024

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki 3 Kali Meletus pada Sabtu Pagi

Gunung Lewotobi Laki-Laki 3 Kali Meletus pada Sabtu Pagi

Regional
Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Berawal dari Kecurigaan Sang Ibu, Siswi SD di Ambon Diperkosa Oknum Polisi Berulang Kali

Berawal dari Kecurigaan Sang Ibu, Siswi SD di Ambon Diperkosa Oknum Polisi Berulang Kali

Regional
Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Regional
20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com