GORONTALO, KOMPAS.com – Masyarakat Gorontalo berhamburan keluar dari dalam rumah saat bumi berguncang keras akibat gempa pada Senin (9/101/2023) pukul 11.50 Wita.
Banyak warga tengah bersiap menuju masjid menunaikan shalat zuhur saat gempa tiba-tiba berguncang. Getaran gempa tidak lama, namun sangat kuat terasa.
“Kami semua tengah asyik di dalam rumah karena matahari sangat panas, tiba-tiba bumi berguncang sangat beras, kami semua kaget,” kata Nur Syarhijjah Bone, salah seorang warga Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dijelaskan bahwa wilayah pantai selatan Kota Tilamuta Provinsi Gorontalo diguncang gempa tektonik.
Baca juga: Tradisi Meludan Wengi di Gorontalo, Kumpulnya Warga Jawa Tondano Saat Maulid Nabi
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter mutahir dengan magnitudo M5,5. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,36 derajat lintang utara 122,23 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 22 Km arah Barat Daya Boalemo, Gorontalo pada kedalaman 89 Km,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono.
Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas Subduksi Sulawesi Utara.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
“Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Bone Bolango, Bolaang Mongondow Utara, Buol, Toli-toli, dan Boalemo dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu,” ujar Daryono.
Getaran gempa juga dirasakan daerah Gorontalo, Pohuwato dan Gorontalo Utara dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Baca juga: 30 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Pohuwato yang Hanguskan Kantor Bupati Gorontalo
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 12.10 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” ujar Daryono.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
Warga juga diimbau memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.