Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandi di Tengah Cuaca Panas di Saluran Irigasi, Dua Remaja Asal Sukoharjo Ditemukan Tewas Tenggelam di Wonogiri

Kompas.com - 09/10/2023, 11:24 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Dua remaja asal Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berinisial RS (15) dan AYP (13) tewas tenggelam di sebuah saluran air di wilayah Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo yang dihubungi Kompas.com, Senin (9/10/2023), menyatakan, dua remaja itu ditemukan tewas pada waktu dan lokasi yang berbeda.

Baca juga: Hilang 13 Hari, Seorang Penjaring Ikan Ditemukan Tewas di Pantai Gilianyar Kebumen

"Remaja berinisial RS warga Desa Serut, Nguter, ditemukan tewas di saluran irigasi, Dusun Keblokan, Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri, pada Sabtu (7/10/2023). Sementara, AYP ditemukan meninggal pada Minggu (8/10/2023) di saluran irigasi Dusun Karangtalun, Desa Jaten, Selogiri," kata Anom.

Anom menyatakan, dua korban itu merupakan teman sekolah. Sebelum ditemukan tak bernyawa, kedua korban bersama seorang rekannya mandi di aliran irigasi Bendungan Colo, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (7/10/2023) sore. Ketiga remaja itu mandi di saluran irigasi mengingat kondisi cuaca yang panas saat itu.

Lantaran sudah sore, teman dua korban izin pulang ke rumah. Namun, sebelum pulang, temannya mengingatkan agar berhati-hati saat mandi lantaran kondisi arus air yang deras.

"Sore harinya, jasad korban berinisial RS ditemukan meninggal. Jasad remaja itu ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian," jelas Anom.

Sementara itu, keluarga AYP baru mengetahui anaknya hilang setelah tak pulang rumah hingga Sabtu (7/10/2023) malam. Lalu, keluarga korban bersama tim gabungan mencari keberadaan AYP yang tak pulang hingga Sabtu (7/10/2023) malam.

Anom menjelaskan, Minggu (8/10/2023) pagi, jasad AYP ditemukan oleh operator irigasi. Petugas menemukan jasad AYP saat akan membersihkan sampah yang ada di pintu air irigasi. Lokasi penemuan mayat AYP sekitar tiga kilometer dari tempat awal korban mandi.

Petugas itu lalu melapor ke aparat desa setempat dan Polsek Selogiri. Tak berapa lama kemudian, tim datang mengevakuasi jasad korban.

"Jasad AYP lalu diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan," ungkap Anom.

Sementara itu, hasil pemeriksaan tim kesehatan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan kekerasan pada tubuh korban.

Polisi menduga, kedua korban tewas tenggelam lantaran tidak bisa berenang saat terseret arus aliran irigasi tersebut.

"Jadi saat mandi kemungkinan dua korban ini tidak bisa berenang," kata Anom.

Baca juga: Psikolog Forensik Sebut Anak yang Ditemukan Tewas Tinggal Tulang di Depok Berkepribadian Skizoid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com