Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Istri karena Cemburu, Pria di Kupang Sebut Korban Diperkosa OTK dan Hilangkan Barang Bukti

Kompas.com - 09/10/2023, 10:31 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria berinisial AA alias Apri (38) tega membunuh istrinya sendiri, Ida (35) namun memberikan keterangan palsu.

Pembunuhan ini terjadi di rumahnya di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Satreskrim Polres Kupang Inspektur Polisi Satu (Iptu) Elpidus Kono Feka, mengatakan, pihaknya sedang memeriksa sejumlah saksi, termasuk terduga pelaku Apri.

Menurut Elpidus, terduga pelaku dalam keterangannya saat diperiksa polisi selalu berubah-ubah atau tidak konsisten.

"Meski keterangannya selalu berubah-ubah, tapi motif pembunuhan sementara ini karena cemburu," ungkapnya.

Kronologi

Baca juga: Usai Bunuh Istri, Pria di Kupang Bilang ke Tetangga Korban Diperkosa OTK

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy mengatakan, korban tewas setelah dianiaya dan kepalanya dibenturkan pelaku di tembok pagar dan rumah pasangan suami istri itu.

"Kasus penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal ini terjadi dini hari tadi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Ariasandy menyebut, korban tewas setelah dianiaya dan kepalanya dibenturkan pelaku di tembok pagar dan rumah pasangan suami istri itu.

Coba hilangkan barang bukti

Sesudah menghabisi istrinya, AA pun panik dan berusaha menghilangkan barang bukti.

Barang bukti tersebut yakni baju korban, baju terduga pelaku (Apri) berwarna merah yang berlumuran darah, sobekan seprei yang ada bercak darah, sobekan spon yang ada bercak darah dan tikar.

Dia lalu menanggalkan pakaian korban dan disembunyikan dalam sebuah kardus dan disimpan dalam dapur rumah mereka.

Baca juga: Suami Bunuh Istri di Kupang, Polisi Sebut karena Cemburu

Selain itu, AA juga merusak barang bukti lainnya yakni kasur di rumah mereka.

Terduga pelaku juga membuka baju korban, sehingga pada saat polisi tiba di lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara, korban sudah dalam keadaan bersih.

Saat itu, korban juga dalam keadaan tidak mengenakan baju.

Saksi lain yang ada di tempat kejadian perkara hanya dua orang anak bawah lima tahun yakni berumur 3 tahun dan 1,5 tahun.

"Kami juga sudah mengamankan CCTV di area rumah korban dan kios tempat terakhir korban berbelanja sebagai petunjuk bagi kami utk kelengkapan alat bukti," kata Kasatreksrim Polres Kupang, Iptu Elpidus.

Setelah itu tntuk menutupi perbuatannya, pelaku AA sengaja mengabarkan kepada tetangganya kalau istrinya diperkosa lalu dibunuh oleh orang tidak dikenal (OTK).

Namun, upaya menyembunyikan kasus itu, akhirnya diungkap polisi setelah menerima laporan dari warga.

Polisi mendalami kasus tersebut, sementara pelaku telah mengakui perbuatannya dan diamankan Polres Kupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Regional
Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Regional
Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com