Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaca Jendela Rumah Bacaleg PDI-P Sultra Berlubang dan Retak, Diduga Ulah OTK

Kompas.com - 06/10/2023, 23:40 WIB
Kiki Andi Pati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KENDARI, KOMPAS.com - Jendela kaca rumah milik bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI dari PDI-P Sulawesi Tenggara (Sultra) Fajar Hasan, lubang dan retak pada Jumat (6/10/2023) pukul 06.00 Wita. 

Rumah dua lantai milik bacaleg PDI-P itu terletak di Jalan Lumba Lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari.

Fajar menuturkan, kerusakan jendela kaca dari kamar lantai dua pertama kali diketahui putri sulungnya bernama Aulia Qanita Putri pukul 07.00 Wita.

Kaca jendela yang mengalami lubang dan retak itu merupakan kamar tidur putri sulungnya.

Baca juga: Hadiri Istana Berbatik, Pj Gubernur Sultra Kenakan Tenun Khas Suku Buton dan Muna

“Tiba-tiba diinformasikan orang di rumah ada kaca yang pecah, setelah itu saya dokumentasi. Lalu, saya diskusikan dengan teman-teman, mereka bilang bukan lempar biasa ini," terang Fajar, kepada sejumlah wartawan di rumahnya, Jumat (6/10/2023) malam.

"Anak saya sempat menyapu. Cuma sempat dapat pecahan kaca," kata Fajar.

Usai salat Jumat, ia kemudian meminta tolong kepada salah satu keluarganya untuk melaporkan kejadian itu ke Polresta Kendari.

Ditanya apakah sebelumnya pernah mendapat ancaman atau teror, pengusaha tambang ini mengaku belum menerima teror atau ancaman.

"Malah banyak orang (warga) minta ketemu saya dalam rangka pencalegan ini," ungkap dia.

Kapolresta Kendari Kombes pol Muhammad Eka Faturahman menceritakan kronologi kejadian berawal ketika putri sulung dari Fajar Hasan kaget saat bangun tidur melihat ada pecahan kaca.

Putri Fajar juga melihat pada jendala kamar tidurnya tersebut terdapat lubang dan retak.

Tim Reskrim Polresta Kendari yang menerima laporan kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah bacaleg tersebut.

 

Tunggu tim forensik

Eka mengatakan, jendela kaca di rumah milik bacaleg DPR RI itu dalam kondisi berlubang akibat benda keras dengan ukuran panjang 2 sentimeter dan lebar 1 sentimeter.

Namun, Eka belum dapat memastikan secara pasti benda apa yang berbenturan hingga menyebabkan lubang di jendela itu.

“Jadi, ada benturan tetapi kami belum bisa memastikan secara detail benturan apa yang terjadi, apakah bekas peluru, batu, atau sejenisnya. Itu belum bisa kami simpulkan,” ungkap mantan Direktur Narkoba Polda Sultra itu.

Eka menuturkan, untuk mengungkap penyebab lubang di jendela kaca itu, Polresta Kendari telah berkoordinasi dengan pihak Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar.

Baca juga: Gara-gara Patok Pembatas Tanah Dicabut, Pria di Konawe Sultra Tewas Dianiaya Adik Sendiri

“Kami minta Tim Labfor Makassar untuk membantu kami mengungkap penyebab lubang itu, mereka yang bisa memastikan itu,” tambah dia.

Eka menerangkan, dari hasil TKP juga, tidak ada tanda-tanda benda yang mencurigakan di dalam kamar tersebut.

Tim menemukan kerusakan pada kaca jendela, namun viterase dan kain gorden tidak mengalami kerusakan.

Saat ini, rumah milik bacaleg PDI-P masih dijaga anggota polisi berpakaian preman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com