Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bentrok Warga di Mataram yang Sebabkan 4 Polisi Terkena Panah

Kompas.com - 06/10/2023, 18:12 WIB
Fitri Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Empat anggota Polres Kota Mataram terkena panah saat mengamankan bentrok antar-pemuda di Kelurahan Monjok dan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Kamis malam (5/10/2023) hingga Jumat pagi (6/10/2023).

Anggota polisi yang terkena panah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. Tiga korban di antaranya masih menjalani perawatan di ruang rawat inap RSUD Kota Mataram, setelah menjalani operasi karena tertusuk panah yang cukup dalam ke tubuh mereka.

"Ini bentrokan yang terjadi Kamis malam sampai Jumat pagi, dan anggota kami yang mengamankan situasi terkena tembakan panah, hingga kita juga berhasil mengamankan dua orang yang membawa sajam dan panah  tadi pagi," kata Kapolres Kota Mataram Kombes Pol Mustofa kepada Kompas.com di Polres, Jumat (10/2023).

Baca juga: Bentrok Antar-warga di Mataram, 3 Polisi Terluka Kena Panah

Peristiwa saling serang berawal dari tindakan oknum warga yang membunyikan mercon di Karang Taliwang, yang kemudian dibalas oleh warga Monjok, terjadilah aksi saling balas bunyikan mercon tersebut.

Kedua belah pihak kemudian terpancing dan hendak saling serang menggunakan mercon. Aparat kepolisian berusaha untuk menghalau mereka. Keributan pun mereda pada Kamis malam.

Namun saat Jumat subuh, pemuda Karang Taliwang memancing warga Monjok dengan melempar mercon dan melakukan penyerangan, polisi kemudian menghalaunya.

Imbauan dan peringatan polisi tak dihirauakan sehingga kedua belah pihak saling menyerang. Akhirnya aparat kepolisian melakukan tindakan tegas yang berakibat warga justru menyerang polisi sehingga menyebabkan 4 polisi terluka.

Mereka menyerang polisi dengan batu, kayu,  ketapel berpeluru kelereng, hingga panah.

Kapolres mengatakan situasi telah kondusif kembali setelah aparat kepolisian mengambil tindakan tegas, karena tindakan warga telah membahayakan.

"Mereka membawa senjata tajam dan senjata rakitan, kita juga sudah mengamankan dua orang serta sejumlah sajam, penjagaan tetap dilakukan agar tak terulang kejadian yang menganggu keamanan dan kenyamanan warga lainnya," kata Kapolres.

Kapolres mengatakan, dari senjata tajam yang diamankan, banyak di antaranya peninggalan atau warisan dari orangtua mereka. Senjata berupa rompi dan ketapel itu digunakan orangtua mereka saat bentrok di lokasi yang sama tahun 2017.

"Ini kan artinya ada dendam lama yang terpicu kembali, yang lebih memperhatikan lagi, pelaku yang kita amankan ini tidak tahu asal usul persoalan yang dihadapi kakeknya, yang jelas senjata warisan dipakai untuk menyerang saja," jelas Mustofa.

Yang jelas, aparat kepolisian telah mengidentifikasi dua orang yang melakukan penyerangan terhadap polisi.

Terkait sekolah yang diliburkan sementara, kemungkinan karena kepala sekolah melihat situasi yang belum kondusif untuk proses belajar mengajar.

Baca juga: Terdampak Kemarau dan Dimatikannya Aliran Selokan Mataram, Tiga Padukuhan di Sleman Krisis Air

 

Kapolres berharap warga tetap tenang dan jangan terpancing oleh isu-isu tidak jelas kebenarannya.

"Kita berharap warga sama-sama menjaga Kamtibmas di Kota Mataram agar tetap kondusif," kata Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengantuk, Pelajar Bonceng Tiga di Magelang Nyungsep di Sungai Pabelan, Dirawat di RSUD Muntilan

Mengantuk, Pelajar Bonceng Tiga di Magelang Nyungsep di Sungai Pabelan, Dirawat di RSUD Muntilan

Regional
Kisah Liza Mencari 5 Anggota Keluarganya yang Hilang Usai 'Galodo' Sumbar Menerjang

Kisah Liza Mencari 5 Anggota Keluarganya yang Hilang Usai "Galodo" Sumbar Menerjang

Regional
Pilkada Banten 2024 Dipastikan Tak Ada Pasangan Calon Independen

Pilkada Banten 2024 Dipastikan Tak Ada Pasangan Calon Independen

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Kembali Mangkir dari Panggilan Jaksa

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Kembali Mangkir dari Panggilan Jaksa

Regional
Berulang Kali Curi Emas Majikan, ART di Salatiga Ditangkap Polisi

Berulang Kali Curi Emas Majikan, ART di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
KPU Pastikan Tidak Ada Calon Jalur Perseorangan pada Pilkada Sumbawa

KPU Pastikan Tidak Ada Calon Jalur Perseorangan pada Pilkada Sumbawa

Regional
Soal Isu Maju Pilkada Berpasangan dengan Raffi Ahmad, Dico: Doakan Saja

Soal Isu Maju Pilkada Berpasangan dengan Raffi Ahmad, Dico: Doakan Saja

Regional
Anak Aria Bima Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo Lewat PDI-P

Anak Aria Bima Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo Lewat PDI-P

Regional
'Galodo' Sumbar Tewaskan 41 Orang, Unand Izinkan Kuliah 'Daring'

"Galodo" Sumbar Tewaskan 41 Orang, Unand Izinkan Kuliah "Daring"

Regional
Viral, Video Sekelompok Bocah Bobol Minimarket Mijen Semarang, Curi Rokok dan Uang Tunai

Viral, Video Sekelompok Bocah Bobol Minimarket Mijen Semarang, Curi Rokok dan Uang Tunai

Regional
Pemkot Magelang Gelar Job Fair 2024, Disediakan 4.000 Lowongan Kerja, Digelar 2 Hari

Pemkot Magelang Gelar Job Fair 2024, Disediakan 4.000 Lowongan Kerja, Digelar 2 Hari

Regional
Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Regional
Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Regional
Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Regional
Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com