Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMP di Sumbawa Dicabuli Tukang Ojek Saat Pulang Sekolah

Kompas.com - 06/10/2023, 14:35 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

 

SUMBAWA, KOMPAS.com - Pelajar SMP berusia 13 tahun di Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga menjadi korban pencabulan oleh seorang pria tak dikenal yang mengaku tukang ojek. Pencabulan itu terjadi saat korban pulang sekolah.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumbawa Aiptu Arifin Setioko mengaku telah menerima laporan dugaan pencabulan itu.

"Benar, ada laporan. Setelah kejadian itu korban masih gunakan seragam sekolah bersama orangtua datang lapor ke sini," kata Arifin saat dikonfirmasi, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Suhu Udara di Sumbawa yang Mencapai 37 Derajat Celsius

Menurutnya, polisi kesulitan mengungkap kasus ini karena korban tidak kenal dengan tukang ojek.

Selain itu, korban juga tidak bisa mengingat wajah pelaku. Ia hanya mengetahui warna motor pelaku.

Baca juga: 4.089 Jiwa Warga di Sumbawa Barat Krisis Air Bersih Ekstrem

Arifin menjelaskan, dugaan pencabulan itu terjadi pada awal Oktober 2023. Saat itu, kebetulan korban tidak dijemput orangtuanya. Kemudian, ada tukang ojek yang menawarkan tumpangan kepada korban.

Korban yang tidak curiga langsung naik ke motor pelaku. Di tengah perjalanan, korban takut karena jalan yang dilewati bukan ke arah rumahnya.

"Anak ini protes, tapi kata tukang ojek sebentar dulu ada yang mau diambil. Modus pelaku membawa korban ke kebun di jalan Samota yang sepi," katanya.

Korban lalu diajak masuk ke kebun milik orang. Korban kemudian lari ke luar kebun saat mengetahui hendak diperkosa oleh tukang ojek tersebut.

Korban lantas bertemu dengan seseorang yang membantunya mengantar ke rumah.

Setelah di rumah, korban langsung menceritakan kejadian itu ke orangtuanya dan melaporkan ke Polres Sumbawa.

Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa Fatriatulrahma mengatakan, tingginya kasus pencabulan atau kekerasan seksual terhadap anak harusnya bisa menjadi kewaspadaan bagi para orangtua.

"Seandainya korban tahu nama dan wajah pelaku maka mudah ditangkap polisi. Tapi ini kami kesulitan karena korban tidak tahu apapun tentang pelaku," ungkap Atul, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com