SUMBAWA, KOMPAS.com - Memasuki puncak musim kemarau pada awal Oktober 2023, suhu udara di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), cukup tinggi, yakni mencapai 37 derajat celsius pada siang hari sekitar pukul 13.00 Wita. Warga mengeluhkan kondisi panas yang menyengat ini.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, berdasarkan data pengamatan cuaca pada 10 hari terakhir di empat lokasi, suhu di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 31-37 derajat celsius.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Samriyanto membenarkan suhu udara di Sumbawa meningkat mencapai 36 sampai 37 derajat celsius.
"Benar, dari hasil pemantauan dan pengamatan suhu udara meningkat, apalagi di siang hari," kata Samriyanto, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: 4.089 Jiwa Warga di Sumbawa Barat Krisis Air Bersih Ekstrem
Ia menyebutkan, saat ini di Sumbawa masih dalam musim kemarau sehingga menyebabkan penyinaran matahari ke permukaan bumi maksimal.
"Wilayah NTB masih berada pada musim kemarau, sebagai akibat dari fenomena El Nino sedang aktif," jelasnya.
Baca juga: Suhu Udara di Kota Semarang Menjadi Panas, Ini 5 Tips agar Terhindar dari Heatstroke
"Kelembaban udara rendah, tutupan awan kurang sehingga sinar matahari terasa panas menyengat karena cuaca cerah," imbuh Samriyanto.
Selain itu, kontribusi dari posisi semu matahari masih bergerak ke selatan ekuator yang berdampak pada penyinaran matahari relatif lebih intens dibanding wilayah lainnya.
la mengatakan, posisi semu matahari sebagian berada di wilayah ekuator sehingga penyinaran matahari relatif lebih intens di wilayah Indonesia, termasuk NTB.
BMKG mengimbau masyarakat senantiasa menjaga kondisi kesehatan, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan agar terhindar dari dehidrasi kelelahan dan dampak buruk lainnya.
"Warga diharapkan tetap menjaga kesehatan saat melakukan aktivitas di luar rumah," kata Samriyanto.