Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Kemarau, Warga Kota Semarang Rawan Terserang Diare

Kompas.com - 03/10/2023, 16:39 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), angka penderita diare meningkat selama musim kemarau. Kenaikan kasus diare terjadi sejak Agustus hingga September 2023.

Kepala DKK Semarang, Muhammad Abdul Hakam mengatakan, saat ini diare menjadi penyakit paling rawan selama musim kemarau meski angka kenaikannya tak sampai 5 persen.

"Kenaikan angka tak sampai 5 persen. Kalau lihat setiap minggu 10 besar penyakit yang selalu naik, diare itu selalu nomor satu. Walaupun dari bulan-bulan naiknya tak signifikan tapi di posisi pertama terus diare," jelas Hakam saat dikonfirmasi, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Cuaca Panas, ISPA di DI Yogyakarta Meningkat daripada Tahun Lalu

Beberapa waktu lalu, Hakam telah memprediksi dua penyakit yang kemungkinan besar angkanya bakal naik selama musim kemarau seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), dan diare.

"Kalau diare ini karena air yang tadinya itu ada, sekarang banyak yang kondisinya mengalami kekeringan di beberapa wilayah. Dan ada yang sudah disampling ternyata mengandung bakteri atau mikroorganisme yang harusnya nilainya harus di bawah ambang normal misalnya," papar Hakam.

Selain orang dewasa, anak-anak juga sensitif terkena diare dan ISPA selama kemarau. Untuk itu, dia meminta agar warga rutin minum air putih minimal dua liter setiap hari.

"Pakai vitamin C dan B bisa membantu tubuh kita kekebalan tubuh tetap naik. tak usah diet dulu," terangnya.

Musim kemarau juga membuat warga mudah dehidrasi tinggi yang berpotensi membuat konsentrasi menurun. Meski demikian, Hakam mengingatkan agar warga tak sembarangan mengkonsumsi minuman.

"Kemudian orang yang dehidrasi kalau memang dia mempunyai penyakit diabetes atau kencing manis ya minum itu kemudian tidak asal minum. Pokoknya dingin, ternyata di dalamnya mengandung kadar gula tinggi," pesan Hakam.

Seperti diketahui, data AccuWeather menyebut, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) bakal mengalami kenaikan suhu udara yang lebih panas jika dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya.

Sesuai data yang dirilis AccuWeather, suhu panas tertinggi Kota Semarang bakal terjadi pada Jumat (6/10/2023) yang mencapai 39 derajat celsius.

Berdasarkan data tersebut, Surabaya peringkat pertama dengan suhu panas mencapai 42 derajat celsius. Sementara Kota Semarang, menempati peringkat kedua dengan suhu panas 39 derajat celsius.

Setelah itu disusul Jakarta dengan 37 derajat celsius, Yogjakarta 36 derajat celsius dan Bandung 33 derajat celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Regional
Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Regional
Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Regional
Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Regional
Berangkatkan 455 Jemaah Calon Haji Asal Palembang, Pj Agus Fatoni: Titip Doa Agar Sumsel Maju

Berangkatkan 455 Jemaah Calon Haji Asal Palembang, Pj Agus Fatoni: Titip Doa Agar Sumsel Maju

Kilas Daerah
Alasan PKB Usung Eks Wabup Magelang Jadi Calon Bupati 2024

Alasan PKB Usung Eks Wabup Magelang Jadi Calon Bupati 2024

Regional
12 Kios Aksesori Motor di Tegal Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya?

12 Kios Aksesori Motor di Tegal Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya?

Regional
Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,6 M, 2 Karyawan di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,6 M, 2 Karyawan di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Wabup Semarang Basari Daftar Bacalon Bupati Melalui PKB, Ini Perinciannya...

Wabup Semarang Basari Daftar Bacalon Bupati Melalui PKB, Ini Perinciannya...

Regional
Rangkaian Kegiatan Seru Digelar untuk Sambut HUT Ke-78 Provinsi Sumsel

Rangkaian Kegiatan Seru Digelar untuk Sambut HUT Ke-78 Provinsi Sumsel

Regional
Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Regional
Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Kilas Daerah
Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com