Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Stunting di Flores Timur Turun 2,42 Persen dalam 6 Bulan Terakhir

Kompas.com - 03/10/2023, 12:45 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Angka penderita tengkes atau stunting di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami penurunan 2,42 persen atau berkurang 241 balita dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Flores Timur, pada Februari 2023, jumlah balita stunting di wilayah itu mencapai 3.425 orang atau sekitar 20,52 persen dari total jumlah balita.

Namun, menurut hasil pengukuran pada Agustus 2023, angka ini menurun dengan total jumlah balita stunting sebanyak 3.184 orang atau dengan prevalensi sebesar 18,1 persen.

Baca juga: 6 Kabupaten di Sulawesi Tenggara Jadi Fokus Upaya Penurunan Stunting

Artinya, dalam kurang waktu enam bulan, sejak Februari hingga Agustus jumlah penderita berkurang 241 balita atau 2,42 persen.

Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Flores Timur, Anselmus Yohanes Maryanto menerangkan, total balita yang ditimbang pada Agustus 2023 sebanyak 17.589 anak.

"Dari hasil pengukuran ditemukan bocah sangat pendek sebanyak 524 balita, pendek 2.660 balita, tinggi normal 14.402 balita, dan tinggi tiga balita. Total jumlah balita stunting 3.184 atau 18,1 persen," ungkap Anselmus, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: M Haris Jadi Pj Bupati Bangka, Fokus Atasi Stunting hingga Kemiskinan

Anselmus menerangkan daerah dengan jumlah balita stunting terbanyak adalah Kecamatan Solor Timur sebanyak 253 anak.

Sementara wilayah dengan jumlah balita stunting terendah yakni Kecamatan Lewolema sebanyak 64 anak.

Menurutnya, ada penyebab anak mengalami stunting. Di antaranya, orangtua yang nikah terlalu muda, jarak kelahiran anak yang terlalu dekat, hingga kebersihan lingkungan dan sanitasi.

Anselmus berharap keluarga yang memiliki anak stunting bisa memberikan makanan tambahan, khususnya yang kaya protein. Dengan begitu pada Februari 2024 jumlah balita stunting mengalami penurunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umroh dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umroh dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Regional
Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Regional
Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Regional
TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

Regional
Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Regional
Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Regional
Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Regional
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Regional
Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Regional
11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

Regional
Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Regional
Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com