SEMARANG, KOMPAS.com - Hanna, warga Tainan, Taiwan, rela jauh-jauh terbang ke Indonesia untuk mengenalkan seni batik kepada anak-anaknya saat hari libur di Kampung Batik, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
"Ini di Taiwan tak ada yang seperti ini (batik)," jelas Hanna melalui penerjemahnya saat ditemui di Kampung Batik Semarang, Senin (2/10/2023).
Dia menceritakan, awal mula menemukan Kampung Batik Semarang saat menelusuri tempat-tempat wisata di Kota Semarang melalui aplikasi Google Maps.
"Saya lihat unik," kata dia.
Baca juga: Hari Batik Nasional, Produsen Batik di Semarang Malah Waswas karena Tak Ada Penerus
Dia mengaku sudah jauh-jauh hari mencari tempat wisata yang menarik di Kota Semarang karena kedua anaknya sedang libur sekolah. Hanna mengaku baru pertama kali datang ke Kampung Batik.
"Ini baru pertama, senang anak-anak," paparnya.
Pertama tiba di Kota Semarang, tempat wisata pertama yang dia kunjungi adalah Kampung Batik Semarang. Dia datang ke tempat tersebut menggunakan transportasi umum.
"Turunnya sempat salah tadi, jalan agak jauh," ujarnya.
Meski demikian, Hanna mengaku puas. Selain banyak tempat foto gratis, biaya untuk membatik di Kampung Batik Semarang juga tergolong murah.
"Tadi hanya Rp 50.000 sudah bonus kenang-kenangan," imbuh Hanna.
Sementara itu, produsen batik di Kampung Batik Semarang, Siti Afifah mengaku senang tempatnya dikunjungi oleh warga Taiwan. Selain berbisnis, kunjungan warga Taiwan itu juga bisa mengenalkan batik di Semarang.
"Senang lah, jadi kita juga mengenalkan batik kepada pengunjung. Biar bisa merasakan," ucapnya.
Rumah Siti memang menjadi salah satu rujukan bagi para wisatawan yang ingin mengikuti pelatihan membatik.
Baca juga: Peringati Hari Batik, Ada Fashion Show di Gerbong Kereta Api Taksaka
Pengunjungnya pun datang dari berbagai macam latar belakang. Mulai dari siswa, mahasiswa hingga warga asing.
"Kalau orang luar yang pelatihan di sini banyak. Kadang sampai ratusan," ujar Siti.
Siti mengenakan tarif Rp 50.000 bagi warga yang ingin berlatih membatik di tempatnya. Dengan biaya Rp 50.000, warga akan diberi pelatihan mulai menggambar hingga jadi.
"Nanti karyanya itu juga bisa dibawa pulang," imbuh Siti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.