SITUBONDO, KOMPAS.com - Taman Nasional Baluran mengalami kebakaran hutan dan lahan hampir sepekan. Musibah tersebut membuat sektor wisata untuk sementara waktu ditutup.
"Kebakaran telah selesai ditangani kemarin Jumat (29/9/2023) malam. Terakhir ada 2 titik api yang muncul dan telah berhasil padamkan," kata Humas Taman Nasional Baluran Joko Mulyono kepada Kompas.com Sabtu (30/9/2023).
Baca juga: 3 Hari Kebakaran di TN Baluran Hanguskan 160 Hektar Lahan
Pasca penanganan kebakaran hutan dan lahan tersebut, pihak Taman Nasional Baluran akan kembali membuka sektor wisata. Hal tersebut sudah dipastikan dan diresmikan.
"Untuk sektor wisata besok Minggu (1/10/2023) akan kami buka kembali," katanya.
Dia juga mengatakan total luasan hutan dan lahan yang terbakar mencapai lebih 160 hektar. Jumlah tersebut masih belum akumulasi penghitungan secara keseluruhan.
"Ada 160 hektar lebih yang terbakar, rata-rata yang terbakar ilalang dan bagian bawah, untuk pohon-pohon tidak sampai rusak," katanya.
Penanganan kebakaran di Taman Nasional Baluran dilakukan sejak 25 September sampai 30 September.
Petugas dan relawan fokus mencegah titik api menyebar ke wilayah populasi satwa. Sehingga tidak ada satwa yang menjadi korban.
"Selama kebakaran kemarin itu kami fokus supaya api tidak sampai masuk ke wilayah satwa, rata-rata kemarin kebakaran berada di titik gunung," katanya.
Menurutnya, kebakaran di Taman Nasional Baluran hampir setiap tahun terjadi. Namun untuk tahun ini lebih viral karena sampai ada penutupan sektor wisata dan mendapat perhatian semua pihak.
"Kebakaran di sini (Taman Nasional Baluran) hampir setiap tahun terjadi dan luasannya hampir seratusan hektar, tahun ini wisata ditutup karena tidak ingin ada dampak dari pengunjung, sehingga petugas fokus ke pemadaman api," terangnya.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Baluran Situbondo
Taman Nasional Baluran memiliki luas lahan 25.000 hektar dengan zona inti 12.000 hektar. Zona rimba seluas 5.537 hektar, zona pemanfaatan intensif seluas 800 hektar, zona pemanfaatan khusus 5.780 hektar dan zona rehabilitas 783 hektar.
Tidak hanya itu, taman nasional tersebut memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan dan 26 jenis mamalia. Dengan maskot andalan yakni Banteng Jawa (Bos Javanicus) dan Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.