Situs Manusia Purba Sangiran berperan penting dalam menyumbangkan pengetahuan mengenai bukti-bukti evolusi (perubahan fisik) manusia, fauna, kebudayaan, dan lingkungan yang terjadi sejak dua juta tahun yang lalu.
Situs ini mulai dikenal sejak seorang peneliti Belanda bernama Von Koenigswald melakukan penelitian pada tahun 1934.
Berbagai peninggalan purbakala baik berupa fosil manusia, fosil hewan, alat tulang, dan alat batu ditemukan di tempat ini.
Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto di Sumatera Barat merupakan tambang batu bara pertama di Indonesia sekaligus situs tambang batu bara tertua di Asia Tenggara.
UNESCO menetapkan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sebagai Warisan Budaya Dunia pada 2019.
Keberadaan tambang batu bara Ombilin ditemukan pertama kali oleh seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda, Willem Hendrik De Greve pada 1867.
Penemuan ini kemudian dituangkan dalam sebuah laporan ke Batavia berjudul “Het Ombilin-kolenveld in de Padangsche Bovenlanden en het transportstelsel op Sumatra Westkust” yang disusun pada 1871.
Sejak itu, tambang batu bara Ombilin Sawahlunto mulai dieksplorasi diiringi dengan pembangunan infrastruktur pada sekitar tahun 1883 hingga 1894.
Tambang ini kemudian menjadi bagian dari sejarah dan perkembangan kebudayaan Kota Sawahlunto.
Tempat bersejarah di Indonesia ini menunjukkan perkembangan pembangunan ekonomi dan sosial akibat keberadaan tambang batubara, sistem perkeretaapian, dan pelabuhan yang berhasil mengubah daerah tambang terpencil menjadi perkotaan dinamis dan terintegrasi.
Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah konsep tata ruang yang dicetuskan pertama kali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada abad ke-18.
Konsep tata ruang ini dibuat berdasarkan konsepsi Jawa dan berbentuk struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan, Kraton Yogyakarta di bagian tengah, dan Tugu Yogyakarta di sebelah utara.
Struktur jalan lurus yang menyerupai sebuah sumbu tersebut dengan beberapa kawasan di sekelilingnya yang penuh simbolisme filosofis merupakan perwujudan beberapa falsafah Jawa.
Yang pertama adalah falsafah Jawa tentang keberadaan manusia yang meliputi daur hidup manusia (Sangkan Paraning Dumadi).
Ada pula falsafah Jawa tentang kehidupan harmonis antar manusia dan antara manusia dengan alam (Hamemayu Hayuning Bawana).
Selain itu ada pula simbol falsafah Jawa tentang hubungan antara manusia dan Sang Pencipta serta antara pemimpin dan rakyatnya (Manunggaling Kawula Gusti), serta dunia mikrokosmik dan makrokosmik.
UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta atau The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmark sebagai Warisan Budaya Dunia pada 2023.
Istana Maimun adalah istana peninggalan kerajaan Deli yang dipimpin Sultan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1973.
Lokasi Istana Maimun terletak di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Istana bernuansa Melayu dan Islam ini dibangun pada tahun 1988.
Arsiteknya adalah TH Van Erp yang bekerja juga sebagai Konijnlijk Nederlands-Indische Leger (KNIL), atau tentara Kerajaan Hindia-Belanda.
Tidak heran jika desain bangunan istana ini memiliki perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa.
Istana Maimun sempat ditempati oleh 4 Sultan Melayu yang memerintah saat itu.
Situs Trowulan adalah bekas kota kerajaan Majapahit yang luasnya mencapai 11 km x 9 km.