Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Melki, Guru Honorer di Keerom, Tetap Setia Mengajar meski 5 Kali Tes CPNS Tak Lolos

Kompas.com - 25/09/2023, 09:20 WIB
Roberthus Yewen,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KEEROM, KOMPAS.com - Melki Wally (34) terlihat bersiap-siap di depan rumahnya dan hendak ke Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (SD YPPK) Ubrub di Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Senin (25/9/2023) pagi sekitar pukul 06.30 WIT.

Dengan mengenakan pakian kerah berwarna biru dan celana panjang hitam serta sendal dan noken, Melki keluar dari rumahnya menuju ke sekolah yang berada di samping rumah guru yang ia tempati.

Pria yang akrab disapa Melki ini kemudian membuka ruangan kelas 1 dan ruangan dewan guru. Kemudian, pukul 07.00 WIT, dia membunyikan lonceng yang berada tepat di samping luar ruangan kelas 1.

Baca juga: Pegawai Bank BUMN di Keerom Tipu Nasabah gara-gara Kecanduan Judi Online

Saat itu, para siswa mulai datang ke sekolah. Selaku guru, Melki langsung meminta para siswa untuk membersihkan ruangan kelasnya masing-masing.

Melki ini sehari-hari bekerja sebagai guru honorer di SD YPPK Ubrub di Kampung Umuaf. Pekerjaan ini ditekuninya selama 11 tahun sejak 2012.

Baca juga: 8 Anak di Keerom Papua Jadi Kurir Ganja yang Dikendalikan dari Lapas

“Saya sejak 2012 dikontrak sebagai guru honorer dari sekolah. Lalu saya mengajar sampai tahun 2015. Kemudian lanjut kuliah, tetapi setelah itu saya kembali ke kampung dan tahun 2017 dipanggil lagi mengajar dengan status kontrak dari sekolah,” ungkapnya kepada Kompas.com.

Guru honorer kelahiran Ubrub, 5 Februari 1990 ini sudah beberapa kali mencoba melamar menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Keerom, namun belum juga lolos.

Alumni SMA Negeri 1 Arso Kabupaten Keerom ini sudah berusaha melamar dan memasukkan berkas-berkasnya supaya diterima menjadi CPNS. Hal ini dilakukannya dengan penuh semangat. Namun, dia tidak pernah diakomodasi dalam kuota CPNS dari Pemda Keerom.

“Terakhir saya masukkan berkas untuk 1.000 honorer anak asli Keerom atau anak adat dari Keerom, bahkan sudah memasukkan berkas, tapi hasilnya saya tidak diloloskan,” ucap Melki dengan nada kecewa.

Melki Wally, guru honorer, terlihat serius memberikan arahan, terkait kegiatan belajar mengajar kepada beberapa siswa kelas 1 di SD YPPK Ubrub, Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (25/9/2023).KOMPAS.COM/Roberthus Yewen Melki Wally, guru honorer, terlihat serius memberikan arahan, terkait kegiatan belajar mengajar kepada beberapa siswa kelas 1 di SD YPPK Ubrub, Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (25/9/2023).
Tetap sayang siswa

Sudah mengabdi lama sebagai guru honorer, namun tidak mendapat kesempatan menjadi CPNS, membuat suami Senina Abray ini sedikit kecewa. Namun hal itu tidak mengurangi rasa sayangnya pada siswanya.

“Saya rasa kecewa juga, karena lima kali tes CPNS, tapi tidak pernah diloloskan. Padahal saya selama ini mengajar sebagai guru honorer selama belasan tahun,” ucapnya dengan nada kecewa.

Meski begitu, ayah empat anak ini masih setia mengajar.

Baca juga: Presiden Jokowi: Jagung di Keerom untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan di Indonesia Timur

“Hal ini saya lakukan karena saya masih sayang sama ade-ade (siswa-siswi) dan saya kasian sama mereka, karena mereka adalah generasi penerus di daerah dan bangsa,” ungkapnya.

Melki mengaku akan tetap mengajar meski upah yang diterima tak sebanding dengan waktu yang dihabiskan.

“Biar susah, saya tetap bertahan untuk mengajar ade-ade di SD YPPK Ubrub,” katanya.

Honor belum dibayar

Tak hanya gaji yang pas-pasan, Melki kadang harus menerima honornya telat dibayar.

“Untuk semester 2 ini sekitar 10 bulan honor saya belum dibayar,” jelasnya.

Sejak tahun 2012, Melki termasuk dalam kontrak guru dari sekolah. Lalu pada 2021, dia dimasukkan ke dalam guru honorer yang dikontrak oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom.

“Saya sampai sekarang bingung mengenai status guru kehormatan saya. Apakah masih dalam status guru kontrak dinas atau guru kontrak sekolah. Karena sampai sekarang hak saya sebagai guru honor sudah 10 bulan belum diterima,” bebernya.

Oleh karena itu, guru honorer asal Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, ini berharap agar ke depannya statusnya sebagai guru honorer bisa diperjelas. Melki juga berharap bisa diangkat sebagai CPNS.

“Saya berharap status saya sebagai guru honorer bisa diperjelas dan hak-hak saya bisa diperhatikan lagi, sehingga sebagai guru honorer kami tetap semangat untuk mengajar di sekolah,” harap Melki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

Regional
Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Regional
Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Regional
Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Regional
[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

Regional
3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com