Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2023, 16:02 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Keluarga Brigadir HS, Ajudan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Kapolda Kaltara), meminta hasil otopsi jenazah disampaikan secara transparan.

HS ditemukan tewas dengan luka dada dalam salah satu kamar di Rumah Dinas Kapolda Kaltara, ada pistol yang tergeletak dekat mayatnya.

Agus Dwi Jatmiko, kakak ipar HS, mengatakan otopsi jenazah merupakan permintaan keluarga. 

"Adek saya (istri korban) yang minta otopsi, minta transparan aja dengan hasilnya," tutur Agus Dwi Jatmiko saat ditemui di RS Bhayangkara Tingkat II Prof Awaloedin Djamin Semarang, Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang

HS yang sudah 10 tahun menjadi polisi meninggalkan seorang istri dalam keadaan hamil besar anak kedua. 

Keduanya terakhir kali berkomunikasi lewat pesan singkat pada Jumat (22/9/2023) sekitar 10.45 WIB. 

Kapolda Kaltara mendatangi otopsi ajudannya di RS Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Kapolda Kaltara mendatangi otopsi ajudannya di RS Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023).

 

Istri HS yang merupakan perawat di Rumah Sakit Tlogorejo Semarang tampak hadir di Rumah Sakit Bhayangkara. Rasa duka mendalam terlihat dari raut wajahnya.

Saat ini, keluarga HS masih menunggu jenazah selesai diotopsi. 

Jenazah polisi itu rencananya dimakamkan di daerah asalnya, Kendal, Jawa Tengah.

Baca juga: Usut Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara, Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam

Sudah 4 bulan jadi ajudan

Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya terlihat juga hadir di Rumah Sakit Bhayangkara saat otopsi ajudannya sedang berlangsung. 

Daniel menyebutkan, HS sudah menjadi ajudannya selama sekitar empat bulan.

Proses otopsi ini, diakuinya memang dilakukan atas permintaan keluarga. 

"Otopsi di sini karena permintaan keluarga, bekerja sama dengan Polda Jateng dan Polri untuk kelengkapan dan pendalaman untuk kejelasan apa yang terjadi di sana. Nanti kalau sudah jelas hasil penyelidikannya akan kami sampaikan," tutur Daniel.

Sebelumnya, Polda Kaltara menduga HS bukan tewas karena bunuh diri, tapi ada kecelakaan saat membersihkan senjata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Korupsi Dana BKK dengan Kerugian Negara Rp 1,4 Miliar, Kejari Luwu Timur Tangkap HR

Korupsi Dana BKK dengan Kerugian Negara Rp 1,4 Miliar, Kejari Luwu Timur Tangkap HR

Regional
Seorang Peserta Balap Sepeda Dianiaya Penonton, Polisi Turun Tangan

Seorang Peserta Balap Sepeda Dianiaya Penonton, Polisi Turun Tangan

Regional
[POPULER REGIONAL] Duka Keluarga Praka Dwi di Magetan | Khofifah: Jatim Berpotensi Kehilangan Rp 4 Triliun

[POPULER REGIONAL] Duka Keluarga Praka Dwi di Magetan | Khofifah: Jatim Berpotensi Kehilangan Rp 4 Triliun

Regional
3 Kg Sabu dalam Kemasan Teh Cina Ditemukan dalam Mobil Tanpa Sopir

3 Kg Sabu dalam Kemasan Teh Cina Ditemukan dalam Mobil Tanpa Sopir

Regional
Merasa Difitnah, Presiden Persiraja Banda Aceh Laporkan Arya Sinulingga ke Bareskrim Polri

Merasa Difitnah, Presiden Persiraja Banda Aceh Laporkan Arya Sinulingga ke Bareskrim Polri

Regional
Kampanye Dimulai, Caleg di Kabupaten Semarang Pasang Baliho dengan 11 Wajah

Kampanye Dimulai, Caleg di Kabupaten Semarang Pasang Baliho dengan 11 Wajah

Regional
Anak Gajah Berusia 2 Tahun Mati di Riau, Berawal dari Luka Kena Jerat

Anak Gajah Berusia 2 Tahun Mati di Riau, Berawal dari Luka Kena Jerat

Regional
Adu Banteng Mobil Pikap vs Honda Astrea Grand di Wonogiri, Pengemudi Motor Tewas

Adu Banteng Mobil Pikap vs Honda Astrea Grand di Wonogiri, Pengemudi Motor Tewas

Regional
Pemkot Semarang Ajukan UMK Naik 6 Persen, Jadi Rp 3,2 Juta

Pemkot Semarang Ajukan UMK Naik 6 Persen, Jadi Rp 3,2 Juta

Regional
Usai Viral, Ajudan Bupati Toraja Utara yang Diduga Aniaya Warga Berdamai

Usai Viral, Ajudan Bupati Toraja Utara yang Diduga Aniaya Warga Berdamai

Regional
Menara Pandang Banjarmasin, Ikon Kota Seribu Sungai

Menara Pandang Banjarmasin, Ikon Kota Seribu Sungai

Regional
Masa Kampanye Dimulai, Belum Ada Kepala Daerah di Jateng yang Ajukan Cuti

Masa Kampanye Dimulai, Belum Ada Kepala Daerah di Jateng yang Ajukan Cuti

Regional
Pelaku Pelecehan di Tempat Cuci Mobil Semarang Ditetapkan Tersangka

Pelaku Pelecehan di Tempat Cuci Mobil Semarang Ditetapkan Tersangka

Regional
Mengenal Kinara, Bocah Asal Semarang yang Viral Jago Bahasa Inggris

Mengenal Kinara, Bocah Asal Semarang yang Viral Jago Bahasa Inggris

Regional
Pemkab Sikka Sebut Pengelola Pasar Wuring Belum Kantongi 3 Syarat Utama

Pemkab Sikka Sebut Pengelola Pasar Wuring Belum Kantongi 3 Syarat Utama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com