"Penyetaraan itu memungkinkan orang Jepang ikut dimakamkan di Kerkhof. Selain itu bisa saja mereka ada yang menikah dan menjadi keluarga orang Belanda," beber Elvian yang juga mantan kepala Dinas Pariwisata Pangkalpinang.
Beberapa nisan wanita Jepang yang masih terbaca antara lain atas nama Matsumoto Shihino, Miyazaki Sei, Hamazaki Hana dan Kaminokuni Mizue.
Baca juga: Mengenang Pemakaman The Peoples Princess yang Menyita Perhatian...
Kerkhof Pangkalpinang diisi sekitar 100 makam dengan nisan tertua atas nama Irene Mathilda Ehrecron yang meninggal 10 Maret 1928. Kemudian ada juga makam yang terbilang muda yakni berangka tahun 1950-an.
Sejumlah tentara Belanda yang meninggal saat perang dunia II juga dimakamkan di kerkhof.
Saat ini kawasan kerkhof terbilang ramai dengan adanya restoran cepat saji, masjid dan gedung sekolah.
Kerkhof yang beralamat di Jalan Horman Maddati, Kelurahan Melintang itu termasuk situs cagar budaya dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Pangkalpinang.
Selain kerkhof, ada Kelenteng Kwan Tie Miau, Masjid Jamik, Museum Timah, Taman Wilhelmina dan Tins Gallery yang lokasinya berdekatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.