Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DLH Sukoharjo Imbau Perajin Alkohol dan Printing Tak Buang Limbah ke Sungai Bengawan Solo

Kompas.com - 12/09/2023, 10:23 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Jawa Tengah, mengimbau para perajin alkohol tidak membuang limbahnya ke Sungai Bengawan Solo sepanjang musim kemarau.

Hal ini untuk menjaga agar air baku Sungai Bengawan Solo tidak tercemar limbah sehingga instalasi pengolahan air (IPA) yang dikelola oleh PDAM Toya Wening Solo tetap beroperasi.

Pengawas Lingkungan Hidup DLH Sukoharjo, Ihsan Fauzi mengatakan, terus melakukan pemantauan terhadap air baku Sungai Bengawan Solo.

Hal ini untuk mengetahui air baku Sungai Bengawan Solo tercemar limbah atau tidak.

Baca juga: Polutan Banyak akibat El Nino, PDAM Solo Hati-hati Olah Air Baku Sungai Bengawan Solo

Pihaknya juga melakukan pembinaan kepada para perajin alkohol di Sukoharjo agar tidak membuang limbahnya ke aliran Sungai Bengawan Solo.

"Kami terus memberikan pembinaan kepada mereka perajin-perajin alkohol terutama untuk tidak membuang (limbahnya) ke Sungai Samin yang akan mengarah ke Bengawan Solo," kata Ihsan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/9/2023).

Selain perajin alkohol, lanjut Ihsan, para perajin printing di Sukoharjo juga menjadi perhatian karena berada tak jauh dari aliran Sungai Bengawan Solo.

Mereka sewaktu-waktu bisa membuang limbahnya ke Sungai Bengawan Solo.

"Kalau di Bengawan Solo selain alkohol juga ada UKM printing. Di tahun ini saja kita sudah mengundang mereka. Karena ada sentra-sentra printing yang ada di Sukoharjo. Ada Desa Laban, Desa Tegalmade, Desa Jatisobo, Desa Polokarto itu yang ada di Bantaran Sungai (Bengawan Solo)," kata Ihsan.

Ihsan menekankan kepada para perajin baik alkohol maupun printing yang ada di Sukoharjo untuk mengolah limbahnya sebelum dibuang ke perairan umum.

"Intinya kita tekankan terus harus mengolah limbahnya yang dihasilkan itu sebelum dibuang ke perairan umum," ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, PDAM Toya Wening Solo, Jawa Tengah, berhati-hati dalam melakukan pengolahan air baku Sungai Bengawan Solo karena polutannya banyak dampak kemarau panjang.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PDAM Toya Wening Solo, Bayu Tunggul mengatakan, El Nino membuat air baku Sungai Bengawan Solo menjadi terdampak.

Baca juga: Air Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Industri Minuman Beralkohol, Berbau Dan Berwarna Hitam

"Kondisi El Nino di tahun 2023 ini kan ada penyimpangan cuaca yang kita sebut kekeringan. Harapan kita nanti di bulan Oktober itu sudah memasuki musim hujan. Dua tahun yang lalu huja itu cenderung sepanjang tahun. Lha tahun ini tidak hujan mulai bulan Mei. Akibat tidak ada hujan Sungai Bengawan Solo saat ini polutannya banyak. Jadi kan kita harus berhati-hati dalam melakukan pengolahan air terutama untuk IPA di Semanggi," kata Bayu dihubungi Kompas.com, Rabu (6/9/2023).

Menurut dia, pencemaran yang bisa membuat operasional IPA terganggu biasanya terjadi pada Oktober karena memasuki puncak kemarau.

Kemudian pada Oktober ada penutupan Bendung Colo Timur dan Barat untuk pemeliharaan. Sehingga tidak sedikit industri pengolahan alkohol membuang limbahnya ke Sungai Bengawan Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com