Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bima Resmi Dicekal Selama 6 Bulan

Kompas.com - 08/09/2023, 18:59 WIB
Syarifudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Wali Kota Bima Muhammad Lutfi resmi dicekal ke luar negeri. Pencekalan orang nomor satu di Kota Bima ini lantaran statusnya menjadi tersangka kasus dugaan korupsi disertai gratifikasi proyek rehabailitas dan rekonstruksi di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bima.

Pencekalan itu dilakukan setelah pihak Imigrasi menerima surat permohonan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kepala Imigrasi kelas III Bima M Usman membenarkan adanya pencekalan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi.

Baca juga: Istri Wali Kota Bima Irit Bicara Usai Diperiksa KPK di Mapolda NTB

"Betul. Sudah ada di daftar cekal online kita. Kalau di data sistem kami baru masuk hari ini, Jumat (8/9/2023," kata M Usman kepada Kompas.com, Jumat sore

Ia mengatakan, pencekalan terhadap politisi Partai Golkar itu dikeluarkan sejak 24 Agustus 2023 oleh Ditjen Imigrasi menyusul adanya permohonan KPK.

Ia menyebutkan, pencegahan itu berlaku dalam kurun waktu enam bulan ke depan, dan akan terjadi perpanjangan jika dibutuhkan.

Namun demikian, imigrasi pun akan memastikan Lutfi tidak akan dapat berpegian ke luar negeri selama pencekalan itu berlaku.

"Yang pasti dilakukan pencegahan untuk tidak berpergian keluar negeri. Selama cekal itu berlaku, yang bersangkutan juga tidak bisa membuat dan memperpanjang paspor, pasti ditolak dalam sistem Imigrasi," pungkasnya.

Pencekalan ini diduga berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dan gratifikasi dana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-banjir Bima sebesar Rp 166 miliar yang bergulir di KPK.

Pencegahan ke luar negeri terhadap Lutfi ini sejalan dengan upaya penggeledahan yang dilakukan tim penyidik KPK di Pemerintah Kota Bima.

Baca juga: Istri Wali Kota Bima Diperiksa Penyidik KPK di Polda NTB

Setidaknya ada 11 lokasi telah digeledah, beberapa di antaranya adalah ruang kerja wali kota, ruang kerja sekda, ruang unit pengadaan barang dan jasa (PBJ).

Lembaga KPK juga menyasar kediaman wali kota Bima, kantor Dinas PUPR, kantor BPBD, PUPR, dan rumah pejabat lainnya serta perusahan milik keluarga istri Lutfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Berawal dari Kecurigaan Sang Ibu, Siswi SD di Ambon Diperkosa Oknum Polisi Berulang Kali

Berawal dari Kecurigaan Sang Ibu, Siswi SD di Ambon Diperkosa Oknum Polisi Berulang Kali

Regional
Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Regional
20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

Regional
Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Regional
Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Kilas Daerah
Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Regional
Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Regional
Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Regional
11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

Regional
Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Regional
Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com