PONTIANAK, KOMPAS.com - Pesawat Lion Air JT 716 dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta ke Bandara Supadio Pontianak batal mendarat karena cuaca.
Sedianya, pesawat dijadwalkan mendarat Rabu (6/9/2023) pukul 17.55 WIB.
Namun, harus dialihkan ke Bandara Hang Nadim Batam, setelah sempat berputar-putar di atas Kota Pontianak selama 1 jam.
Raja Tayan Gusti Yusri yang ikut dalam penerbangan tersebut menyampaikan pesawat sempat beberapa kali mencoba upaya pendaratan.
Baca juga: Pengamat Politik Nilai Pertemuan Puan-Gibran Tarik Menarik Peluang Jadi Bacawapres
Namun, karena cuaca buruk ditandai hujan lebat disertai angin kencang, pilot kembali memacu pesawat menuju ketinggian.
"Berputar lagi beberapa kali dan berusaha untuk landing. Namun, menajak lagi,” kata Yusri, dalam keterangan tertulisnya usai tiba di Batam, Rabu malam.
Yusri mengatakan, sebelum mendarat, seorang pramugari mengunumkan akan melakukan pendaratan. Persiapan pun dilakukan.
Gusti Yusri yang juga Ketua PWI Kalbar itu menerangkan, tak nampak ketegangan di dalam kabin pesawat, sekalipun cahaya gelap menyelimuti kabin.
"Selama pesawat manuver di atas Pontianak rasanya cukup stabil hanya sesekali ada guncangan kecil," ujar Yusri.
Menurut Yusri, sejumlah penumpang tampak berusaha melihat suasana di luar melalui jendela kaca.
Namun, karena sudah menjelang malam yang terlihat cahaya lampu kota.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur tampak membentuk seperti kabut.
Saat menjelang mendarat, dari ruang kemudi pilot sepat menyampaikan kondisi cuaca buruk di Pontianak dengan jarak pandang 3.000 meter.
"Kita menunggu panduan dari menara pengawas di Supadio," ungkap Yusri, saat mendengar sayup-sayup melalui pegeras suara.
Baca juga: Ditanya soal Stadion, Pj Gubernur Sulsel: Jangan Langsung Gas, Kasih Napas Dulu
Penerbangan ke Batam yang memakan waktu sekitar 40 menit belangsung lancar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.