Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puji Kinerja Ganjar Selama 10 Tahun, DPRD Jateng Sebut Masih Ada Sejumlah Catatan

Kompas.com - 06/09/2023, 22:31 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - DPRD Jawa Tengah (Jateng) memuji dan mengapresiasi 10 tahun kerja Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng. Pasalnya selama dua periode terjadi banyak perbaikan dan perubahan yang baik.

Ketua DPRD Jateng Sumanto menyebut pelayanannya di era pemerintahan Ganjar mendapat banyak penghargaan dari Pemerintah Pusat. Bahkan 2023 didapuk sebagai provinsi dengan kinerja terbaik.

Akan tetapi, dia mengakui pencapaian itu tak lepas dari kekurangan. Pihaknya memiliki sejumlah catatan yang perlu diperbai oleh penerus Ganjar. Baik bagi Penjabat Gubenur Nana Sudjana, maupun gubernur yang dipilih warga Jateng pada Pilkada mendatang.

Baca juga: Lanjutkan Kerja Ganjar, Pj Gubernur Jateng Bakal Teruskan Kampanye Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi

“Mesti kan setiap pemerintahan itu tidak mungkin sempurna sesuai dengan harapan. Dan pemerintah, baik itu kabupaten provinsi semuanya saya kira sama. Karena beberapa PR yang harus dikerjakan untuk Pj nanti,” tutur Sumanto kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).

Misalnya saja masalah kemiskinan. Sumanto menyebut selama 10 tahun terakhir telah terjadi penurunan cukup signifikan.

“Yang 2013 sekitar 14 persen, sekarang sudah turun 10, sekian. Penurunan kemiskinan lebih besar Jateng daripada nasional. Dari 14,9 penurunannya lebih banyak di sini. Tapi kan kemiskinan di mana mana pasti ada. Jakarta juga ada,” bebernya.

Meski begitu, angka kemiskinan ekstrem di Jateng masih cukup tinggi yakni sebanyak 620.258. Banyumas menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi dengan jumlah 65.270 penduduk. Lalu disusul Kebumen dan Kabupaten Magelang.

Pada sektor pangan, Jateng menjadi wilayah lumbung pangan nasional kedua setelah Jawa Timur. Tak hanya sebagai lumbung padi, provinsi dengan 35 kabupaten/kota ini juga menjadi penghasil ternak kambing nomor satu.

“Karena kedepannya masalah pangan itu masalah serius. Masalah impor beras saja kita sekarang indent, makanya harus terus diupayakan bagaimana kemandirian pangan ini, karena mereka tidak segampang dulu mengimpor beras,” jelas Sumanto.

Kemudian, pihaknya juga menyinggung daerah selatan Jawa Tengah yang ditopang oleh sektor pariwisata. Sedangkan di daerah utara dinilai masih perlu penanganan khusus dari Pemerintah setempat.

“Kalau di sebelah selatan pariwisata banyak. Itu salah satu yang mengungkit investor ke sana lebih banyak. Kalau sebelah sini (utara) kan harus ada penanganan khusus dari Pemerintah. Mungkin dari SDA dan SDM. Di sana (selatan) ada Borobudur, Dieng, itu kan meningkatkan pendapatan di sana,” terangnya.

Baca juga: Pj Gubernur Sulsel Beberkan Program Prioritas, Salah Satunya Soal Keamanan Pemilu 2024

Lebih lanjut, pihaknya mengatakan bila warga Jateng relatif puas dengan hasil kerja selama masa pemerintahan Ganjar. Hal itu terbukti dengan terpilihnya Ganjar ke dua kalinya pada Pilgub terakhir.

“Oiya, sudah dua periode, sudah dipilih kembali, berarti masyarakat menerima walau dengan catatan lah. Tidak sempurna lah,” tegasnya.

Menurutnya dengan torehan prestasi dan kinerja Ganjar selama ini cukup menjadi bekal bagi Ganjar untuk maju di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

“Oiya. Kompetitif beliau, cekatan. Hampir setiap hari tidak ada waktu beliau bersantai, walaupun dengan olahraga pun beliau menyapa masyarakat. Yang jelas setiap pengaduan masyarakat cepat. Pelayanan cepat,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com