Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Sindikat Penipuan Asmara Online "Jagal Babi", 88 Warga Negara China Ditangkap di Batam

Kompas.com - 05/09/2023, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau telah menangkap 88 warga negara China yang diduga terlibat dalam sindikat penipuan asmara daring yang dikenal dengan sebutan "jagal babi".

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan pihaknya telah menangkap 83 pria dan lima perempuan di Kompleks Cammo Industrial Park kota Batam, Kepulauan Riau, pada Selasa (29/8/2023) pukul 14:30.

Penggerebekan tersebut dilakukan atas permintaan Kementerian Keamanan Publik Cina yang menemukan indikasi kejahatan love scamming alias penipuan asmara dari wilayah Indonesia.

“Penipuan berbau seks melalui daring itu banyak menimpa warga masyarakat yang ada di RRC. Tentu permintaan itu ditindaklanjuti dan kita bekerja sama Polri dengan kepolisian China MPS (Ministry of Public Security),” ungkap Pandra kepada BBC News Indonesia pada Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Sempat Tertunda, Tarif Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Batam Resmi Naik Harga

Modus penipuan love scamming

Pandra menjelaskan bahwa sindikat itu menggunakan modus penipuan yang dikenal dengan istilah love scamming.

Dalam modus tersebut, para pelaku berpura-pura memiliki ketertarikan seksual pada korban saat melakukan video call.

“Kelima perempuan itu dijadikan seorang yang dieksploitasi untuk melakukan sex-tortion. Kemudian laki-laki yang 83 lainnya berperan untuk membuat suatu narasi-narasi yang nantinya akan menjebak korban.

“Kemudian nanti ada kelompok lain lagi yang melakukan pemerasan kepada korban. Mereka berkelompok dan mengejar target,” kata Pandra.

Baca juga: Tak Kuat Menunggu Masa Nifas Istri, Ayah di Batam Cabuli Anak Tirinya 6 kali

Hasil rekaman video call tersebut yang kemudian digunakan oleh sindikat untuk memeras korban, dengan mengancam untuk menyebarluaskan rekaman tersebut ke media sosial jika mereka tidak mengirimkan uang.

Pandra mengatakan kelompok itu mengambil untung dari penipuan hingga mencapai 10 juta yuan atau setara dengan Rp20,9 miliar rupiah.

“Saya dapat informasi yang kena itu juga bukan hanya masyarakat atau semua kalangan random, sampai pejabat juga kena. Makanya bisa mengeruk keuntungan bisa segitu banyak,” lanjutnya.

Siapa korban sindikat penipuan asmara?

Berdasarkan hasil penyelidikan, Pandra dapat memastikan bahwa sebagian besar dari korban merupakan warga negara China dan tidak ada korban warga negara Indonesia yang ikut terjerat.

Hal itu, menurut Pandra, akibat para pelaku tidak bisa berbahasa Inggris maupun Indonesia.

Baca juga: 4 Fakta Penggerebekan 88 WNA China di Batam Terkait Scamming

Oleh karena itu, ia para pelaku akan segera dideportasi ke negara asal mereka secara bertahap.

“Sudah fix [dideportasi], dan kemarin sudah diserah terima berkas perkara dari Kepolisian Negara Indonesia sebagai jurisdiksi Indonesia kepada pihak RRC melalui kepolisian,” tutur Pandra.

Mengapa Batam dipilih jadi lokasi?

Sebanyak 88 warga negara China itu telah berada di Batam selama satu tahun terakhir dengan mengantongi visa pengunjung.

Pihak kepolisian menduga bahwa mereka memilih Batam karena merupakan lokasi strategis untuk melarikan diri jika skema mereka terbongkar.

“Karena Kepulauan Riau itu 96% itu adalah berbentuk daerah lautan atau perairan. Yang kedua, 4% itu baru darat, mereka mempermudah, mereka sengaja lebih senang di wilayah perairan ini untuk mempermudah mereka apabila mereka akan kabur, itu pertimbangannya,” ungkapnya.

Baca juga: Polri Tangkap 88 WN China Pelaku Love Scam di Batam

Sudah pernah terjadi sebelumnya

Aksi penipuan online love scamming atau yang disebut dengan "jagal babi" diawali dengan pesan ramah dari orang asing di jagat maya. Namun, sosok memikat tersebut adalah penipu yang sejatinya korban perdagangan manusia.

Mereka dipaksa melakoni aksi penipuan dari barak-barak mirip penjara di berbagai lokasi di Asia Tenggara.

Dalam sejumlah kasus, para penipu bahkan menggunakan perangkat lunak yang bisa menampilkan wajah palsu (deep fake) ketika melakukan panggilan video dengan targetnya

Berpura-pura menjadi orang yang ada di dalam profil yang sudah diciptakan, membuat penipuan ini semakin meyakinkan.

Love scamming pertama kali menargetkan perorangan di China sekitar 2017. Sejak saat itu operasinya makin mendunia dengan temuan korban di Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

Baca juga: Hendak Setor Rp 200 Juta ke Bank, Bos Toko Sembako di Batam Dirampok Karyawannya

Pihak berwenang di China telah menindak skema siber melalui pembatasan online, tapi operasi penipuan ini telah bermunculan di seluruh Asia Tenggara, terutama Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Filipina.

Baru-baru ini, jaringannya berkembang di luar Asia, merambah ke Uni Emirat Arab dan Georgia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com