Ia juga berharap tak ada lagi kekerasan di sekolah seperti yang dialami anaknya. Bahkan ia menyebut pengeroyokan kerap terjadi di sekolah tersebut.
"Sebenarnya sudah sering terjadi pengeroyokan di SMA Modal Bangsa, tapi selama ini murid lain tidak ada yang berani melapor, tujuan saya lapor ini agar tidak lagi terjadi bully dan kekerasan terhadap siswa di sekolah," harap dia.
Baca juga: Minta Izin Tambang Dicabut, Mahasiswa Blokade Pintu Masuk Kantor Gubernur Aceh
Terkait kejadian tersebut, Kepala SMA Modal Bangsa, Miswar telah mengambil beberapa langkah, salah satunya menonaktifkan kepala asrama.
Selain itu pihak sekolah juga menugaskan empat guru untuk piket setiap malam agar kegiatan siswa di asrama pada malam hari tetap kondusif.
Miswar juga menyebut pihak sekolah telah memberikan skor kepada 21 siswa yang terlibat. Mereka telah dikembalikan ke orangtua selama tujuh hari untuk pembinaan.
Sanksi lainnya, 21 siswa harus bisa menghafal surat Al-Mulk saat kembali ke sekolah.
Kemudian mereka membuat surat pernyataan yang ditanda tangani wali murid di atas materai agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
"Jika mengulangi akan diberikan sanksi hingga dikeluarkan dari sekolah," tutur dia.
Baca juga: Penyelundup 6 Kg Sabu di Aceh Ditangkap, Disembunyikan Dalam Paket Ikan Asin
Setelah 21 siswa yang diberikan skor kembali ke sekolah, pihaknya telah melakukan islah saling memaafkan antara pelaku dan korban disaksikan Komite Sekolah dan alumni SMA Modal Bangsa.
"Kami panggil psikolog untuk memotivasi anak-anak yang jadi korban dan yang melakukan pemukulan," sebutnya.
Namun Miswar sangat menyangkan tindakan orangtua murid yang membuat lpaoran ke polisi. Menurutnya, persoalan antar-siswa dapat diselesaikan di internal sekolah.
"Seharusnya masalah di sekolah bisa kita selesaikan di sekolah tidak perlu melapor ke pihak kepolisian. Apalagi anaknya sekarang juga masih sekolah di sini tidak kita keluarkan," pungkasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Raja Umar | Editor : Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.