Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Nakes di Sorong Unjuk Rasa Minta Kepala Puskesmas Dicopot

Kompas.com - 29/08/2023, 15:46 WIB
Maichel,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Sorong, Papua Barat Daya, berunjuk rasa mendesak kepala puskesmas diganti.

Unjuk rasa ini berlangsung di depan Puskesmas Malawei di Jalan Sudirman, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (29/8/2023) sekitar pukul 09.30 WIT.

Dari pantauan Kompas.com di halaman puskesmas, sejumlah nakes membawa spanduk bertuliskan "Kami minta Pemerintah Kota Sorong untuk ganti Kepala Puskesmas Malawei demi peningkatan kualitas layanan puskesmas".

Meski unjuk rasa yang digelar di halaman puskesmas, namun aktivitas pelayanan tidak terganggu. Masyarakat yang datang berobat berjalan seperti biasanya.

Baca juga: Aceh Utara Terima 330 PPPK untuk Formasi Guru, Nakes, dan Tenaga Administrasi

Diana Han selaku kordinator Pelkes Persalinan mengatakan, aksi yang dilakukan oleh nakes hari ini ingin menyampaikan aspirasi terkait tidak maksimalnya kualitas pelayanan di Puskemas Malawei selama ini.

"Ini bentuk kekesalan kami dari pegawai-pegawai. Harapan kami Pemerintah Kota Sorong bisa melihat, yang ingin maju untuk meningkatkan kualitas layanan tapi tidak ada dukungan," ujar Diana.

"Prosesnya sudah cukup panjang. Kami sudah membahas secara internal dan sudah menyurat ke kepala Dinas Kesehatan dan responsnya sangat lambat sehingga kami buat aksi ini," kata Diana.

Diana menjelaskan, pelayanan di puskesmas tetap berjalan meski banyak kekurangan dan keluhan dari para nakes dan masyarakat.

Penjelasan kepala puskesmas

Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Kepala Puskesma Malawei Afiana Martha Udang mengaku ia tidak merasa membuat kesalahan apapun. Selaku pimpinan ia sudah bekerja sesuai petunjuk teknis.

Bila ada tundingan bahwa pelayanan kurang maksimal, Alfiana mengaku pihaknya terkendala dana operasional.

"Jika pelayanan kurang mendukung terus terang selama ini kami hanya dibantu oleh dana JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Tidak ada dana rutin satupun yang kami terima baik dari APBD atau dari lainnya," ujar Alfiana.

Ia mengatakan, dana JKN setiap yang diterima setiap bulan dibagi 60 persen untuk jasa dan sisanya operasional.

"Sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan operasional seperti membayar listrik, air, ATK (alat tulis kantor), BBM (bahan bakar minyak), membeli obat dan upah 7 orang tenaga honor," ujarnya.

Sementara, bantuan dari Pemerintah Kota Sorong Rp 30 juta disalurkan melalui pihak ketiga sehingga tidak dikelola langsung oleh puskesmas.

"Rata-rata biaya operasional puskesmas 40 juta rupiah, 20 juta sudah untuk bayar pegawai honor. Jadi kalau dana tidak mendukung bukan salah saya. Emangnya saya mau mengutang untuk melengkapi operasional puskesmas? Kan tidak ya. Saya menunggu dana yang ada baru kemudian dikelola," ujar Alfiana.

Baca juga: Buah Perjuangan Nakes di Wilayah Perbatasan: Kini Ibu Hamil Mau Melahirkan di Puskesmas

Terkait ancaman pegawainya yang akan mogok kerja, Alfiana meminta untuk dipertimbangkan kembali.

"Kalau mereka mau mogok berarti itu sudah urusan dengan dinas ya, karena saya sudah mengerjakan pekerjaan saya semaksimal mungkin sebagai penanggung jawab Puskesmas Malawei. Dinas yang berhak untuk mengatur mereka bukan saya ya, karena saya sudah bekerja," ujar Alfiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buron 5 Tahun, Pembunuh Mayat Dalam Karung Ditangkap di Aceh Utara

Buron 5 Tahun, Pembunuh Mayat Dalam Karung Ditangkap di Aceh Utara

Regional
Nekat Melintas di Jembatan Muara Tembesi Batanghari, Kapal Tongkang Batu Bara Dilempar Bom Molotov

Nekat Melintas di Jembatan Muara Tembesi Batanghari, Kapal Tongkang Batu Bara Dilempar Bom Molotov

Regional
Pemkab Wonogiri Butuh Anggaran Rp 70 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Slogohimo

Pemkab Wonogiri Butuh Anggaran Rp 70 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Slogohimo

Regional
Pelajar MTs Disetrika Kakak Kelas, Kemenag Evaluasi Keamanan 'Boarding School' di Jateng

Pelajar MTs Disetrika Kakak Kelas, Kemenag Evaluasi Keamanan "Boarding School" di Jateng

Regional
Menilik 'Pilot Project' Rumah Apung di Demak, Digadang-gadang Jadi Solusi Banjir Rob

Menilik "Pilot Project" Rumah Apung di Demak, Digadang-gadang Jadi Solusi Banjir Rob

Regional
Kapal Roro Permata Lestari I Terbakar di Bengkalis

Kapal Roro Permata Lestari I Terbakar di Bengkalis

Regional
Tim Hotman Paris Tangani Kasus Nasifa yang Tewas Tanpa Busana di Kolam Galian

Tim Hotman Paris Tangani Kasus Nasifa yang Tewas Tanpa Busana di Kolam Galian

Regional
Banjir dan Longsor Kembali Terjang Luwu, 3 Kali dalam Bulan Ini

Banjir dan Longsor Kembali Terjang Luwu, 3 Kali dalam Bulan Ini

Regional
4 Wanita yang Viral Merokok dan Minum Miras di Mapolres Sikka NTT Minta Maaf

4 Wanita yang Viral Merokok dan Minum Miras di Mapolres Sikka NTT Minta Maaf

Regional
Komunitas Lintas Agama di Jateng Rayakan Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang

Komunitas Lintas Agama di Jateng Rayakan Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang

Regional
Keluarga Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ibu Jadi ART, Ayah Kuli Bangunan di Bandung

Keluarga Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ibu Jadi ART, Ayah Kuli Bangunan di Bandung

Regional
Air Danau Kelimutu Ende Berubah Warna, Ini Penjelasan Badan Geologi

Air Danau Kelimutu Ende Berubah Warna, Ini Penjelasan Badan Geologi

Regional
Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib Vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib Vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com