KOMPAS.com - Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan.
Tidak hanya menarik karena pesona alam dan keunikan budayanya, namun Kawasan Dataran Tinggi Dieng juga memiliki objek wisata geologi berupa kawah.
Baca juga: Tragedi Kawah Sinila Dieng 1979, Bencana Gas Beracun yang Membuat Desa Kepucukan Dihapus dari Peta
Hal ini karena Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan suatu komplek gunungapi aktif tipe – A dengan kawah dan lapangan fumarol yang saat ini masih aktif seringkali mengalami peningkatan aktivitas dan erupsi.
Dilansir dari publikasi Rencana Kontijensi Gas Beracun Erupsi Gunung Api Dieng yang dirilis BPBD Jateng pada 2019, delapan kawah aktif di kawasan Dieng meliputi Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Kawah Sibanteng, Kawah Siglagah, Kawah Sinila, Kawah Sikidang, Kawah Timbang, dan Kawah Sikendang.
Baca juga: Carica, Buah Khas Dieng yang Dibawa Belanda saat Perang Dunia II
Diketahui tiga dari delapan kawah tersebut berpotensi mengeluarkan gas beracun, antara lain Kawah Sinila, Kawah Timbang, dan Kawah Sikendang
Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kawasan Dataran Tinggi Dieng, berikut adalah penjelasan lengkap terkait kondisi di masing-masing kawah yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Mengenal Purwaceng, Herbal Khas Dieng yang Banyak Dikonsumsi Pria
Kawah Sileri adalah kawah yang terluas di Dieng yang berada di kawasan pegunungan Pagerkandang.
Asal nama kawah ini disebut berasal dari air kawah yang gemulak dan mendidih persis seperti bekas cucian beras atau leri, yang membuatnya dinamakan Kawah Sileri.
Kawasan di sekitar Kawah Sileri dapat dikunjungi, dengan catatan wisatawan tidak boleh mendekati bibir kawah karena adanya kandungan gas beracun.
Kawah Candradimuka adalah kawah yang berada di Desa Wisata Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Kawah ini berbeda dengan kawah lain di kawasan Dieng yang umumnya berasal dari gunung berapi karena justru terbentuk karena retakan tanah dan menghasilkan gas belerang yang cukup pekat namun relatif aman.
Uniknya, di sekitar Kawah Candradimuka juga terdapat sumber mata air alami yang dipercaya berkhasiat untuk kulit dan dimanfaatkan wisatawan untuk membasuh wajah.
Nama kawah ini memang mirip dengan lokasi dalam cerita pewayangan Gatotkaca.
Gatotkaca diceritakan diceburkan ke Kawah Candradimuka dan berubah menjadi sosok sakti mandraguna dan menjadi salah satu tokoh pewayangan yang paling diagungkan hingga saat ini.
Kawah Sikidang berlokasi di dekat kompleks Candi Arjuna dan menjadi salah satu kawah vulkanik yang masih aktif di Dieng.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.