Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Tabsyir Masykar Berantas Buta Huruf Al Quran di Pedesaan Aceh Barat

Kompas.com - 26/08/2023, 18:44 WIB
Reni Susanti

Editor

ACEH, KOMPAS.com - Namanya Tabsyir Masykar. Ia merupakan pakar Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Meulaboh, Aceh Barat.

Meski sibuk sebagai dosen, ia tetap tidak melupakan anak-anak di daerahnya. Tabsyir tetap menjadi guree aleh ba (guru alif ba) di Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Kabupaten Aceh Barat.

Bersama keluarganya, alumni Al Azhar dan Universitas Omdurman Sudan ini mendirikan sebuah balai pengajian "Jambo Raudhatul Qur'an" bagi anak-anak di desanya.

Baca juga: Polisi Hentikan Penyidikan Kecelakaan di Aceh yang Tewaskan 5 Orang

Ia bertekad memberantas buta huruf Al-Qur'an di kampung halamannya.

Di atas Balee itu kini ada puluhan anak belajar Al-Qur'an dari mulai alif ba, tajwid, dan ilmu agama dasar lainnya. Pengabdiannya di pedalaman memberikan dampak yang lebih besar dan bermakna.

Setiap hari, Tabsyir membagi ilmu dan waktu dengan mereka. Meskipun hidup sederhana, rasa syukur dan kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah anak-anak itu, yang kini merasa terhubung dengan ajaran agama, mauidhah dan hikmah yang lebih dalam.

Baca juga: Kisah Sukses Wulan, Mantan PMI di 3 Negara, Kini Pasarkan Petai hingga Keripik ke Luar Negeri

Tabsyir juga aktif menyampaikan dakwah dari mimbar ke mimbar dan pengajian sejak tahun 2015.

Namun balai pengajian itu tak pernah ia tinggalkan, meski di tengah kesibukannya. Bahkan ia telah mengurangi jadwal di luar agar bisa lebih fokus mengajar di Balee itu.

"Sebagai seorang muslim tentu apapun yang kita lakukan termasuk mendirikan balai pengajian hanya mengharap keridhaan Allah," ujar Tabsyir dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/8/2023). 

Ia melihat, banyak anak-anak di sekitar tempat tinggalnya yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Begitupun orangtuanya.

"Jadi saya termotivasi untuk membuka balai pengajian untuk anak-anak dan orangtuanya," tutur dia.

Membagi Waktu

Pria kelahiran Banda Aceh tahun 1987 ini sehari-hari merupakan dosen Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di STAIN Meulaboh, Aceh Barat.

Ia menghasilkan cukup banyak penelitian. Seperti Paradoks of Protective Behaviors Among Muslim Men During The Early Stage of Covid-19 Pandemic in Aceh.

Kemudian Implikasi Penerapan Syariat Islam pada Sektor Pariwisata di Kabupaten Simeulue, Perspektif Imam Al Qurtubi dalam Penafsiran Surat Al Maidah ayat 89 tentang Kifarat, dan lainnya.

Dia juga penulis Jurnal Terindeks Scopus di Lingkungan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.

Kesibukannya sebagai seorang pengajar di kampus tak menyurutkan langkahnya untuk mengabdi pada masyarakat.

Kini, Alumni Ruhul Islam Anak Bangsa ini sedang mengikuti seleksi tahap akhir Progam Beasiswa S3 BIB Kemenag 2023 ke Universitas King Abdul Aziz Saudi dan pilihan kedua Yordania.

"Sebagai seorang dosen, saya menyadari pentingnya membagi waktu antara pengajaran, penelitian, dan pengabdian," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com