BANYUMAS, KOMPAS.com - Lebih dari 2.000 warga Desa Tipar, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih.
Sebagian besar sumur warga telah mengering. Sebagian lainnya, air sumurnya berubah jadi kuning dan berbau tidak sedap.
Suwarto, warga RT 001 RW 007 Desa Tipar mengatakan, krisis air bersih mulai dirasakan hampir dua bulan terakhir.
Baca juga: Kekeringan di Cianjur, Petani Panen Lebih Awal dan Kesulitan Air Bersih
"Sumur rata-rata airnya sudah kering. Kalau tidak kering airnya berubah jadi kuning dan bau tidak enak," ungkap Suwarto saat menerima bantuan air bersih dari Polresta Banyumas, Kamis (24/8/2023).
Bantuan air bersih sebanyak 7.000 liter ini dikirim menggunakan kendaraan taktis water cannon.
Warga lainnya, Partini mengatakan, atas kondisi itu sebagian warga terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan makan dan minum sehari-hari. Hal ini karena air sumur tidak layak konsumsi.
"Kalau untuk minum dan masak beli harganya Rp 5.000 per galon. Tapi kalau saya minta ke tetangga karena tidak ada uang untuk beli air galon," kata Partini.
Kepala Desa Tipar Suwarto mengatakan, wilayah yang terdampak kekeringan berada di wilayah RW 006, 007 dan 008.
"Sementara ini yang mengalami krisis air bersih di tiga RW. Kalau musim kemaraunya panjang bisa bertambah lagi," ujar Suwarto.
Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, hari ini mengirimkan air bersih di tiga lokasi berbeda.
"Selain di Desa Tipar, hari ini kami juga mengirimkan air bersih di Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok dan Desa Karangrau, Kecamatan Banyumas. Mudah-mudahan dapat dimanfaatkan masyarakat. Secara kontinu kami juga menggerakkan polsek untuk memonitor," kata Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.