KOMPAS.com - Jasad tanpa kepala ditemukan di kawasan Pantai Marina Kota Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (9/9/2022).
Belakangan terungkap identitas mayat tersebut adalah Iwan Boedi Paulus, seorang pegawai Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang.
Iwan Boedi juga tercatat sebagai saksi kasus korupsi. Jasad Iwan Boedi ditemukan tanpa kepala dan kondisi hangus terbakar.
Saat olah TKP, tim inafis Polrestabes Semarang menemukan laptop, pisau, Hp, Monogram PNS dan papan nama An. IWAN BUDI PAULUS dalam kondisi keadaan terbakar.
Iwan menghilang sejak Rabu (24/8/2022) dan di hari itu, ia terekam CCTV saat berada di Traffic Light AKPOL.
Baca juga: Sembilan Bulan Kasus Pembunuhan Iwan Boedi Belum Terungkap, Terkendala Saksi Mengubah Keterangan
Ia menghilang sehari sebelum diundang Ditreskrimsus untuk diminta keterangan terkait kasus penyelewengan aset.
Jenazah Iwan Boedi dimakamkan pada Kamis (22/9/2022).
Saat pemakaman, Onee Anggrawati istri Iwan Boedi mengatakan, dirinya harus belajar mengampuni dari perbuatan para pelaku yang membunuh suaminya.
"Tapi hukum tetap berlaku," jelasnya saat ditemui setelah pemakaman Iwan Boedi di TPU Salaman Mloyo Pamularsih, Kota Semarang, Kamis (22/9/2022)
Setahun berlalu, pelaku pembunuhan Iwan Boedi masih belum terungkap.
Terkait kematian Iwan Boedi, Jaringan Lintas Agama untuk Kemanusiaan (Jalak) berencana menggelar aksi damai bertajuk Iwan Boedi Nagih Janji pada Kamis (24/8/2023).
"Kita masih punya utang pengungkapan nyawa orang yang sampai sekarang belum ada keadilannya," ucap Pengacara Keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setiawan, Senin (21/8/2023).
Aksi damai yang diinisiasi oleh Jalak berangkat dari keresahan berbagai unsur masyarakat mulai dari tokoh agama, aktivis mahasiswa dan kelompok lainnya terhadap kasus Iwan Boedi.
Setelah setahun berlalu, polisi masih belum mengungkap pelaku pembunuhan Iwan Boedi.
"Berawal dari kegelisahan kasus itu belum terungkap sehingga mereka menginginkan aksi karena beban pengungkapan kasus berada di kepolisian tentunya aksi akan dilakukan di depan Polda Jateng," imbuh Yunantyo.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.