Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegunungan Meratus, Pemilik Puncak Tertinggi di Kalimantan

Kompas.com - 20/08/2023, 23:16 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Terbentuk secara tektonik, Pegunungan Meratus mulai terangkat pada Miosen Akhir dan efektif membatasi Cekungan Barito di sebelah baratnya pada Plio-Pleistosen (Satyana).

Pegunungan ini kemungkinan telah terbentuk sejak era Paleogen dan diperkirakan berumur Yura (sekitar 150-200 juta tahun yang lalu).

Geolog dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Joko Susilo mengatakan bahwa Meratus merupakan geopark yang unik.

Joko menyebut bahwa Pegunungan Meratus menjadi pusat pertemuan lempeng-lempeng yang sudah berumur lebih dari 180 juta tahun.

"Meratus dan Kalsel merupakan wilayah pertemuan lempeng-lempeng, ada yang mencuat ke atas dan ke bawah. Ada juga yang tergencet hingga menjadi pegunungan tinggi dan menjadi kelebihan tempat ini dibandingkan daerah lain," kata Joko.

Hal ini membuat bentuk Pegunungan Meratus yang membentuk Provinsi Kalsel seperti sekar sangat jarang ditemukan di muka bumi.

Keragaman Alam dan Hayati di Pegunungan Meratus

Selain itu, Pegunungan Meratus memiliki kekayaan kenampakan alam serta keragaman hayati.

Beberapa kenampakan alam yang menjadi obyek wisata seperti Air Terjun Bajuan, Air Terjun Barajang, Air Terjun Belawaian, Air Terjun Hanai, Air Terjun Haratai, hingga Air Terjun Manding Tangkaramin.

Ada pula mata air panas Batu Bini, Hantakan, dan Taruhi serta Goa Air Kukup, Baramban, Batu Hapu, Berangin, dan Liang Udud.

Keragaman hayati di Pegunungan Meratus meliputi dua anggrek hutan yang dilindungi yaitu anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) dan anggrek sendok (Spathoglottis urea).

Pegunungan ini juga menjadi habitat bagi satwa endemik Pulau Kalimantan yaitu bekantan, burung enggang, kera abu-abu, beruang madu, kijang pelaihari, rusa sambar, dan owa.

Sumber:
indonesia.go.id  
desdm.kalselprov.go.id  
kalsel.antaranews.com  
meratusgeopark.org  
meratusgeopark.org  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Regional
Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Regional
Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Regional
Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Regional
Korban Meninggal Banjir Lahar di Sumbar Menjadi 47 Orang

Korban Meninggal Banjir Lahar di Sumbar Menjadi 47 Orang

Regional
Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Regional
Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Regional
Pria di Semarang Lecehkan Anak Tetangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Pria di Semarang Lecehkan Anak Tetangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Regional
Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Regional
Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com