Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegunungan Meratus, Pemilik Puncak Tertinggi di Kalimantan

Kompas.com - 20/08/2023, 23:16 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pegunungan Meratus adalah kawasan pegunungan yang lokasinya berada di tenggara Pulau Kalimantan.

Membelah Provinsi Kalimantan Selatan menjadi dua bagian, pegunungan ini melewati 8 dari 13 kabupaten di Kalimantan Selatan.

Pegunungan Meratus terbentang seluas sekitar 600 kilometer persegi dari arah barat daya-timur laut dan membelok ke utara hingga perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Baca juga: Kenalkan Kekayaan Alam Pegunungan Meratus, 150 Pendaki Akan Kibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Tertinggi Kalsel

Tempat Tinggal Suku Dayak Meratus

Dilansir dari laman meratusgeopark.org, Suku Dayak Meratus atau Suku Dayak Bukit adalah penghuni asli kawasan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan.

Sejak dahulu mereka adalah salah satu dari sekian banyak sub suku Dayak yang tinggal dan melakukan pengelolaan di wilayah Meratus.

Baca juga: Indonesia Akan Usulkan Geopark Kebumen dan Geopark Meratus ke UNESCO

Suku Dayak Meratus memiliki kebudayaan dan kepercayaan sendiri yang dikenal dengan nama Balian yang bersifat lisan sehingga tidak ditemukan adanya buku atau kitab tertentu terkait kepercayaan tersebut.

Suku Dayak Meratus diketahui menghuni beberapa kecamatan yang terletak di Pegunungan Meratus, Kabupaten Banjar, Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.

Baca juga: Pegunungan Meratus: Lokasi, Ragam Flora dan Fauna, hingga Tempat Wisata

Pemilik Puncak Tertinggi di Kalimantan

Tidak banyak yang tahu jika di Pegunungan Meratus adalah pemilik puncak tertinggi di Kalimantan.

Padahal di Pegunungan Meratus terdapat Gunung Halau-Halau yang menjadi puncak tertinggi di Kalimantan dengan ketinggian 1.901 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Pegunungan ini masuk ke dalam kawasan Geopark Meratus, yang meliputi wilayah Pegunungan Meratus, Cekungan Barito, dan Cekungan Asam-Asam.

Masuk dalam Kawasan Geopark Meratus

Dilansir dari laman Antara, Geopark Meratus yang diresmikan pada 24 Februari 2019 oleh Gubernur Kalimantan Selatan saat itu H. Sahbirin Noor, setelah sebelumnya pada 30 November 2018 telah ditetapkan sebagai kawasan geopark nasional.

Geopark ini juga disebut menjadi salah satu laboratorium alam tertua di Indonesia. Hal ini karena Pegunungan Meratus memiliki sejarah geologi yang kompleks, sehingga menarik bagi ahli kebumian untuk melakukan riset.

“Kita bisa mempelajari sejarah bumi dari Pegunungan Meratus. Karena di sini ada bukti-bukti terjadinya proses geologi, yaitu tumbukan antara lempeng benua dan samudera pada 200 juta tahun yang lalu," ungkap peneliti Pusat Survei Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ruly Setiawan kepada Antara, 25 Februari 2022.

Sebagai salah satu bukti, terdapat berbagai riset dan jurnal yang membahas hal ini. Terdapat pula temuan jejak awal peradaban manusia, dengan temuan fosil manusia purba di beberapa goa.

Pemandangan di puncak Gunung Halau-halau, puncak gunung tertinggi di Kalimantan Selatan yang menjadi wisata unggulan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Dinas Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Tengah Pemandangan di puncak Gunung Halau-halau, puncak gunung tertinggi di Kalimantan Selatan yang menjadi wisata unggulan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Dilansir dari laman indonesia.go.id, Pegunungan Meratus merupakan hamparan ofiolit tertua di Indonesia terdiri dari susunan batuan ultramafik, malihan, melange, dan terobosan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suhu di Arab Saudi Capai 40 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diminta Banyak Minum

Suhu di Arab Saudi Capai 40 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diminta Banyak Minum

Regional
Buron Penganiaya Wanita hingga Jari Putus Dibekuk di Air Itam

Buron Penganiaya Wanita hingga Jari Putus Dibekuk di Air Itam

Regional
Tak Lakukan Pelunasan, 289 Calon Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat Tahun ini

Tak Lakukan Pelunasan, 289 Calon Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat Tahun ini

Regional
Sopir Mobil Damkar yang Lindas Rekan Saat Tangani Kebakaran di Tegal Diperiksa

Sopir Mobil Damkar yang Lindas Rekan Saat Tangani Kebakaran di Tegal Diperiksa

Regional
Ketum Gus Addin Perluas Jaringan Ansor di 20 Negara demi Indonesia

Ketum Gus Addin Perluas Jaringan Ansor di 20 Negara demi Indonesia

Regional
Bantah Pecah Kongsi dengan Bupati, Wabup Basari: Kita Ada Komunikasi

Bantah Pecah Kongsi dengan Bupati, Wabup Basari: Kita Ada Komunikasi

Regional
Dalang Perambah Hutan TN Bukit Tigapuluh Ternyata Mantan Kades

Dalang Perambah Hutan TN Bukit Tigapuluh Ternyata Mantan Kades

Regional
Soal Banjir Rob Demak, Bupati: Semoga 2025 Sudah Dilakukan Pembangunan Infrastruktur

Soal Banjir Rob Demak, Bupati: Semoga 2025 Sudah Dilakukan Pembangunan Infrastruktur

Regional
Kapal Wisata Semarang dan Wacana Denda Rp 50.000 bagi Warga Pembuang Sampah Sembarangan

Kapal Wisata Semarang dan Wacana Denda Rp 50.000 bagi Warga Pembuang Sampah Sembarangan

Regional
Mantan Kadishub Dompu Ditetapkan Tersangka Korupsi Rp 1,2 Miliar

Mantan Kadishub Dompu Ditetapkan Tersangka Korupsi Rp 1,2 Miliar

Regional
Sempat Dirawat, Calon Jemaah Haji Kloter 2 Palembang Wafat

Sempat Dirawat, Calon Jemaah Haji Kloter 2 Palembang Wafat

Regional
Ratusan 'Surfer' Mancanegara Ikut WSL Krui 2024, Polda Lampung Antisipasi

Ratusan "Surfer" Mancanegara Ikut WSL Krui 2024, Polda Lampung Antisipasi

Regional
Mortir Ditemukan di Tempat Rongsok Magelang, Berat Kisaran 2,5 Kilogram

Mortir Ditemukan di Tempat Rongsok Magelang, Berat Kisaran 2,5 Kilogram

Regional
Al Muktabar Diberhentikan dari Pj Gubernur Banten, Kini Jadi Plh

Al Muktabar Diberhentikan dari Pj Gubernur Banten, Kini Jadi Plh

Regional
Kronologi Kebakaran di Pemukiman Bulungan Kaltara, 15 Rumah Hangus

Kronologi Kebakaran di Pemukiman Bulungan Kaltara, 15 Rumah Hangus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com