Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades di Blora Hilang 2 Bulan, Sekdes Sebut Ada Proyek yang Tidak Terselesaikan

Kompas.com - 19/08/2023, 13:16 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Hilangnya Rumidi selaku Kepala Desa Nglebur, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sudah menjadi perhatian publik dalam beberapa minggu terakhir ini.

Rumidi yang pergi dari rumah sejak 19 Juni 2023 dinyatakan tidak diketahui keberadaannya oleh jajaran perangkat desanya.

Kepergiannya waktu itu disebut untuk melakukan jadwal kontrol terkait kakinya pascaoperasi.

Baca juga: Kronologi Hilangnya Kades di Blora Selama 2 Bulan, Berawal dari Izin Berobat

Sekretaris Desa Nglebur, Mujianto mengatakan selama memimpin desanya, Rumidi disebut tidak mempunyai rekam jejak yang negatif.

"Ya sewajarnya sebagai pemimpin, karena saya masuk pemerintahan juga tahun 2021," ucap Mujianto saat ditemui Kompas.com, di kantornya, Jumat (18/8/2023).

Hanya saja, para perangkat desa yang baru dilantik pada 2021 tersebut tidak mengetahui secara pasti kepribadian Rumidi ketika berada di luar kantor.

"Enggak ngerti, kalau masalah pribadi di luar ya saya enggak tahu," kata dia.

Baca juga: Kades di Blora Absen Selama Dua Bulan, Pencairan Dana Desa Terhambat

Namun, Mujianto mengaku terdapat proyek pembangunan yang terbengkalai pada tahun sebelumnya.

"Ya ada (proyek-proyek) di 2022 itu ada, bahkan ada yang tidak terselesaikan," terang dia.


Proyek pembangunan yang tidak terselesaikan tepat waktu itu ternyata juga sudah menjadi temuan oleh jajaran Inspektorat.

"Ya kaitannya dengan dana desa kan ada monev (monitoring dan evaluasi), ya temuannya disampaikan saat monev, bangunan yang tidak terselesaikan yang diketahui oleh inspektorat, ya ada proyek yang tidak terselesaikan, yaitu bankab (bantuan kabupaten)," jelas dia.

Dengan absennya Rumidi selama dua bulan tidak pernah kelihatan batang hidungnya, jajaran perangkat desa Nglebur berharap agar kepala desanya itu dapat segera pulang dan melaksanakan tugas-tugasnya.

"Ya harapannya segera pulang kepala desa agar pemerintahan desa bisa berjalan seperti mestinya. Kasihan masyarakat yang seharusnya dapat bantuan ternyata enggak dapat bantuan, karena belum bisa terealisasikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com