Meski mengaku tidak pernah mendapatkan kekerasan, namun Ida merasa tidak nyaman dengan kondisinya yang terus-terusan sakit.
Baca juga: Derita TKW Cianjur Korban TPPO, Disekap dan Dijadikan Pelayan Seks di Dubai
Kamar yang ia tempat sangat kecil untuk dua orang. Bahkan ia tak pernah mendapatkan bayaran selama 3,5 bulan berada di lokasi tersebut.
"Aku tidak pernah ngalamin (kekerasan). Aku kerja di center tiga bulan setengah karena aku kebanyakan sakit. Karena mungkin kerjanya nggak bagus, dan kebanyakan nolak juga," kata Id.
Id mengaku tak tahu video anaknya yang meminta bantuan pemerintah untuk memulangkan dirinya, viral di media sosial.
Ia mengatakan tak bisa menghubungi keluarganya selama 16 hari karena ponselnya hilang.
Hingga akhirnya ada seseorang yang meminjaminya ponsel dan Id bisa menghubungi suaminya di Tanah air untuk meminta bantuan.
"16 hari tidak ada kontekan dengan keluarga. Terus aku minta kontek sama Ci Mamun, untuk bisa telepon dengan suami. Tolongin, aku mau keluar dari sini, dari tempat kerja aku. Terus selama itu nggak kontek lagi, karena hape-nya punya orang, bukan punyaku sendiri. Punyaku sendiri diambil orang, nggak tau siapa yang ambil," kata Id.
Baca juga: Suami TKW Cianjur Beberkan Awal Mula Istrinya Terjebak Prostitusi di Dubai
"Kesini-kesininya itu aku lihat video anak yang laporan. Setelah itu, nggak tau berapa hari datanglah polisi nolongin aku," katanya.
Melalui koordinasi KJRI Dubai dengan Kepolisian Dubai, Id akhirnya berhasil diamankan dari penyekapan pada 10 Juli 2023,
Ia kemudian ditempatkan di Dubai Women and Children Foundation untuk pemulihan psikologi serta investigasi kasus.
Ida pun bersyukur bisa diselamatkan dari tempat prostitusi itu.
"Alhamdulillah bersyukur banget, aku bisa pulang bertemu keluarga. Terima kasih untuk semua yang membantu," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita PMI Ida Asal Cianjur Saat Dijebak Jadi PSK di Dubai Hingga Bisa Diselamatkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.