Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tane Olen, Tanah Larangan yang Dijaga Sebagai Penebus Dosa Hilangnya Tradisi Adat Dayak Oma Lung

Kompas.com - 13/08/2023, 15:37 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Bahkan beberapa burung juga ada, mulai pekakak emas, kuau raja, burung takur, rangkong sampai satwa endemik khas Kalimantan, burung enggang.

Keragaman hayati yang menyatu secara alami dengan alam yang lestari ini, kemudian menginisiasi warga adat, menjadikan Tane Olen sebagai destinasi wisata.

Warga bergantian menjaga, dan income dari kunjungan para turis, sebagian masuk dalam kas adat.

"Tapi jangan masuk terlalu jauh kedalaman hutan. Masih ada macan tutul di sana,"Tong Lejau mengingatkan.

Tane Olen yang ada di pelosok desa ini, ternyata sudah sangat terkenal di mancanegara.

Hampir setiap tahunnya, ada kunjungan turis asing. Dari Australia, Inggris dan Portugal.
Tiket masuk juga sangat murah, pengunjung hanya ditarik Rp 5000 perorang.

Warga adat juga menyiapkan sejumlah home stay dalam Tane Olen, tentunya bakal ada biaya tambahan, untuk menginap dan konsumsi.

"Bahan makanan boleh ambil daun daunan atau ikan di sungai. Tidak boleh berburu, dan jangan tinggalkan sampahnya di Tane Olen. Mereka hanya diperbolehkan di areal pinggiran hutan, tidak boleh masuk jauh dalam hutan, demi keamanan mereka sendiri,"kata Tong Lejau.

Layaknya hutan perawan, Tane Olen ditumbuhi banyak pohon raksasa, yang salah satunya adalah meranti kuning. Yang tercatat sebagai pohon nomor 7 paling besar di dunia.

Wasiat terakhir leluhur

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Tong Lejau, merasa berdosa akibat hilangnya tradisi rajah tubuh dan memanjangkan telinga.

Untuk menebus rasa bersalahnya, Tong Lejau, bersumpah akan menjaga keperawanan Tane Olen, dengan segala daya dan upayanya.

Ia menegaskan tidak akan goyah dengan banyaknya tawaran perusahaan atau pengusaha yang bermimpi bisa mendulang kekayaan Tane Olen.

"Biar bagaimana, Tane Olen adalah pesan terakhir nenek moyang yang wajib kami jaga,"katanya.

Tong Lejau, sempat menunduk dan menerawang saat mencoba melafalkan bunyi wasiat leluhur Oma Lung.

Ada suatu masa, di mana banyak kesulitan terjadi, sampai orang kota akan menjarah makanan demi bertahan hidup.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com