Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Usia Gibran Tak Cukup Jadi Bacawapres, Prabowo: Jiwa yang Penting

Kompas.com - 10/08/2023, 12:39 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Batas usia Gibran Rakabuming Raka sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) tak cukup jika disandingkan dengan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Seperti diketahui, pencalonan Gibran ini disarankan oleh Relawan Jokowi-Gibran saat melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto pada Rabu (9/8/2023), malam.

Akan tetapi, jalan Gibran akan terhambat dengan aturan Pasal 169 huruf q Undang-undang (UU) Pemilihan Umum (Pemilu), Syarat Usia Capres-Cawapres berusia paling rendah 40 tahun.

Baca juga: Alasan Relawan Jokowi-Gibran Dukung Gibran jadi Bacawapres Prabowo Subianto

Mengetahui hal itu, Prabowo Subianto memberikan jawaban dan perbandingan akan Brigjen Anumerta Slamet Riyadi, yang dipandang sebagai tokoh militer muda nan cerdas.

Di usianya yang ke-22 tahun, Jenderal Slamet Riyadi menjadi orang termuda di wilayah Kodam Diponegoro yang berpangkat Letkol dan menjadi Komandan Brigade V Solo.

"Itu Slamet Riyadi waktu pimpin Perjuangan 22 tahun. Bisa berhadapan dengan Jepang," kata Prabowo Subianto, setelah acara Hari Veteran Nasional di Solo, pada Kamis (10/8/2023).

Lanjut Ketua Partai Gerindra itu, sosok Gibran Rakabuming Raka yang berusia 35 tahun dan memiliki jiwa kepemimpinan lah yang penting untuk bersanding dengannya.

"Usia itu bukan usia, jiwa yang penting," tegas Prabowo.

Disinggung soal sejumlah tokoh dan Partai Politik mengajukan judicial review soal UU Pemilu. Prabowo tidak mau menanggapinya.

Sebelumnya Pranowo mengaku memperhitungkan sosok Gibran menjadi cawapresnya.

"Saya kira sebagai tokoh (Gibran), ya pasti sebagai tokoh, ya sifat pasti, ya semua diperhitungkan," kata Prabowo Subianto, setelah pertemuan.

Lanjut Ketua Umum Partai Gerindra ini, menjelaskan kriteria khusus sebagai Bacapresnya harus memiliki penilaian yang bagus di mata Rakyat Indonesia.

"Yang penting, bagaimana rakyat saya kira itu yang paling penting," tegas Prabowo.

Baca juga: Prabowo Subianto Bertemu Relawan Jokowi-Gibran di Kota Solo Tanpa Gibran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

Regional
Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com