KOMPAS.com - Seorang sopir tewas saat kecelakaan maut di lajur penyelamat atau emergency escape lane Jalan Tol Cipularang KM 91 B, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Saat kejadian dia berusaha menyelamatkan diri saat truk yang ia kendarai alami rem blong pada Selasa (8/8/2023) malam.
Sementara di Bali, seorang perempuan Korea Selatan menjalani ritual usai merusak Pura Goa Raja Besakih. YN mengikuti ritual tersebut didampingi pihak pengurus pura dan aparat kepolisian.
Selain dua berita tersebut, berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:
Ipang Sanusi (47), warga Kampung Ciponyo, Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya tewas saat kecelakaan maut di Tol Cipularang.
Korban adalah seorang sopir truk. Sebelum kecelakaan terjadi, truk yang ia bawa alami rem bong dan ia pun melaju ke lajur penyelamat yang berada di KM 91 B atau dari arah Bandung ke Jakarta.
Nahas, bagian depan truk yang dibawa Ipang dihantam oleh truk lain hingga Ipang Sanusi tewas di lokasi kejadian.
Baca juga: Kecelakaan Tol Cipularang, Sopir Truk Tewas Usai Coba Selamatkan Diri Masuk Lajur Penyelamat
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, hingga saat ini, Presiden Joko Widodo belum berencana melaporkan aktivis Rocky Gerung atas dugaan penghinaan kepala negara.
Namun ia mengaku sudah tahu banyak pihak yang melaporkan Rocky, bukan hanya delik aduan.
Artinya, ada kasus selain dugaan pencemaran nama baik yang sedang diproses polisi terkait pernyataan Rocky Gerung soal Jokowi.
"Saya tidak tahu yang mana nanti yang akan berlanjut sampai ke pengadilan. Yang saya tahu laporannya bukan hanya delik aduan. Semoga semua prosesnya berjalan baik," jelasnya.
Baca juga: Soal Rocky Gerung, Mahfud MD: Banyak Laporan, Tak Tahu Mana yang Sampai Pengadilan...
Ritual itu dilakukan setelah YN merusak tempat yang disucikan oleh umat Hindu tersebut.
Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana mengatakan, ritual itu dilakukan pada Selasa (8/8/2023) sekitar pukul 17.00 Wita.
YN mengikuti ritual tersebut didampingi pihak pengurus pura dan aparat kepolisian.
Upacara tersebut sebagai wujud permohonan maaf sekaligus pembersihan. Pasalnya, perusakan yang dilakukan YN membuat kawasan pura menjadi ternoda secara niskala (tak kasatmata).
Ia mengatakan, motif YN merusak pura setelah mengaku menerima bisikan gaib. Ia pun merusak sarana dan prasarana di areal pura pada Senin (7/8/2023).
"Mengaku ada bisikan gaib yang menyuruh ke pura. Di sana dia melakukan perusakan," sambungnya.
Baca juga: Wanita Korea Selatan Jalani Ritual Guru Piduka Usai Merusak Pura di Bali
KMF (21), mahasiswa Universitas Negeri Semarang ditemukan meninggal di kamar kontrakannya, di Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Selasa (8/8/2023) pagi.
Korban asal Kendal itu didapati teman se-kontrakan dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala masuk ke dalam ember.
Rekan satu kontrakan korban, Zunalia Akhmad (22) mengatakan KMF memiliki riwayat sakit. Namun ia mengaku tak tahu jenis penyakit yang diderita korban.
Jasad korban diketahui setelah rekan di kontrakan mencium aroma tak sedap. Sementara itu pemilik kontrakan menyebut korban baru 10 hari tinggal di kontrakan.
Baca juga: Mahasiswa Unnes Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Ketahuan karena Bau Menyengat
Andi (15) warga Padukuhan Kapingan RT 02, Kalurahan Temuwuh, Kapanewon Dlingo, Bantul dinyatakan hilang sejak Senin (7/8/2023).
Ia diketahui meninggalkan rumah pada Senin sekitar pukul 10.00 WIB dan mengaku akan pergi ke Kali Panjang.
Sang tetangga yang mengetahui, sempat mengajak Andi pulang. Tapi remaja 15 tahun itu menolak.
Tetangga kemudian memberitahu keluarga Andi. Saat itu sang ibu langsung menyusul anaknya, tapi Andi tak ditemukan. Warga hanya menemukan ponsel milik Andi di bawah pohon bambu.
Baca juga: Remaja Hilang di Hutan Dlingo Bantul Selama 2 Hari, Sempat Diajak Tetangga Pulang tapi Tak Mau
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal, Hasan, Titis Anis Fauziyah, Markus Yuwono | Editor: Reni Susanti, Krisiandi, Farid Assifa, Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.