Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Desa di Sumatera Barat Disebut Nagari?

Kompas.com - 09/08/2023, 22:37 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat Minangkabau terutama yang berada di Provinsi Sumatera Barat mengenal sistem pemerintahan khas yang disebut nagari.

Salah satu nagari yang terkenal adalah Nagari Pariangan yang terletak di Lereng Gunung Marapi, tepatnya di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

Nagari Pariangan atau Nagari Tuo Pariangan pernah membuat dunia berdecak kagum setelah media pariwisata asal New York, Amerika, Travel Budget pada 2012 memasukkannya ke dalam deretan desa terindah di dunia.

Baca juga: Mengenal Sumbang Duobaleh, UU Adat Minangkabau yang Dianggap Tak Pernah Ada

Dilansir dari laman indonesia.go.id, dalam Bahasa Indonesia kata “Nagari” berarti desa, dan kata “Tuo” berarti tua atau kuno.

Oleh karena itu, sebutan Nagari Tuo Pariangan merujuk pada kepercayaan masyarakat bahwa tempat ini menjadi cikal bakal lahirnya sistem pemerintahan khas masyarakat Minangkabau ini.

Baca juga: Budaya Matrilineal Suku Minangkabau: Pengertian, Sejarah, hingga Keistimewaan

Apa Itu Nagari?

Secara etimologi, kata ‘nagari’ berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu ‘nagarom’ yang berarti ‘tanah air’ atau ‘tanah kelahiran’.

Nagari merupakan pembagian wilayah administratif di Sumatera Barat yang setara dengan desa, yang dalam pelaksanaan pemerintahannya dipengaruhi oleh tradisi atau adat yang dipercaya dan dihormati oleh masyarakat setempat.

Pemerintahan nagari terdiri dari kumpulan dari beberapa jorong/korong, dan secara administratif berada di bawah kecamatan yang merupakan bagian dari perangkat daerah di sebuah kabupaten.

Baca juga: 3 Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat dan Ciri Khasnya

Dilansir dari laman gurunpanjangutara.pesisirselatankab.go.id, nagari adalah unit pemungkiman yang paling sempurna yang diakui oleh adat, yang memiliki teritorial beserta batasnya, struktur politik, dan aparat hukum tersendiri.

Selain itu, terdapat beberapa kelengkapan yang mesti dipenuhi oleh suatu pemungkiman untuk bisa menjadi sebuah nagari, seperti balai adat, masjid, dan ditunjang oleh area persawahan.

Susunan sistem nagari dikenal masyarakat Minang dalam sebuah pepatah, yaitu ‘Dari Taratak manjadi Dusun, dari Dusun manjadi Koto, dari Koto manjadi Nagari, Nagari baPanghulu’.

Hal ini menjelaskan bahwa sistem administrasi ini dimulai dari struktur terendah disebut dengan Taratak yang kemudian berkembang menjadi Dusun, Koto, dan Nagari

Sebuah wilayah nagari akan dipimpin secara bersama oleh para penghulu atau datuk setempat.

Kementerian PUPR telah menyelesaikan penataan kawasan wisata Desa Terindah Nagari Tuo Pariangan, dan Lapangan Cindua Mato di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.Dok. Kementerian PUPR Kementerian PUPR telah menyelesaikan penataan kawasan wisata Desa Terindah Nagari Tuo Pariangan, dan Lapangan Cindua Mato di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

Perbedaan Nagari dan Desa

Masyarakat umumnya hanya mengenal nagari adalah sebutan untuk desa dalam bahasa Minangkabau.

Meski sebuah nagari disebut setara dengan desa, terdapat perbedaan mencolok antara keduanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com