Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Penertiban Dermaga Ilegal di Nunukan, Warga Teriak Sulit Mendapat LPG Subsidi

Kompas.com - 09/08/2023, 20:28 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Nunukan, Kalimantan Utara menegaskan tidak lagi andil dalam aktivitas bongkar muat kapal barang di sejumlah dermaga tradisional, yang selama ini beroperasi tanpa izin.

Kebijakan tersebut dimulai dalam sepekan terakhir dan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.

Kapal pengangkut LPG subsidi 3 Kg dari Kota Tarakan tidak lagi berani melakukan bongkar muat dan akhirnya stok LPG melon menjadi langka.

‘’Banyak sekali masyarakat Nunukan mengadu susah dapat LPG melon karena dermaga tradisional ditutup KSOP. Ini menjadi pertanyaan kami, kalau mau saklek dengan aturan, tolong diperhatikan juga nasib masyarakat kita di perbatasan Negara ini,’’ujar anggota Komisi II DPRD Nunukan Adama, Selasa (8/8/2023).

Baca juga: Aturan Menyulitkan dan Sering Diancam Pembeli, Agen LPG di Kota Solo Geruduk Dinas Perdagangan

Dari penelusuran Adama di lapangan, nihilnya KSOP memberikan izin bongkar muat di dermaga tradisional, membuat kapal pengangkut LPG tidak berani menurunkan muatannya.

Kapal harus mencari dermaga di Pulau Sebatik dan menurunkan gas LPG di sana, meski alokasi tersebut adalah untuk warga miskin di Pulau Nunukan.

‘’Sekarang teriak semua masyarakat karena susah dapat gas. Lagipula kalau nanti digeser ke Nunukan pakai kapal kayu sedikit sedikit, berapa lagi harga LPG itu. Otomatis naik tinggi. Waktu normal saja, harga LPG melon di atas HET, apalagi kondisi begini,’’kata Adama.

Ia juga mengatakan, butuh kebijakan dan pertimbangan kemanusiaan dalam memberlakukan aturan di Nunukan yang merupakan perbatasan Negara.

Selagi belum ada dermaga yang memenuhi sarat untuk bongkar muat LPG maupun BBM dan barang muatan kapal lain, lebih baik mengutamakan kepentingan masyarakat banyak dahulu.

‘’Kita akan segera rapatkan ini di DPRD. Kita perlu duduk bersama, KSOP, Pemda Nunukan, agen kapal, dan pemilik dermaga. Jangan sampai menjadi gejolak social lebih besar lagi,’’tegasnya.


Warga membuat parodi kelangkaan gas

Fenomena kelangkaan gas LPG subsidi, terus menjadi keluhan dan pertanyaan masyarakat.

Entah itu di warung kopi, sampai media soaial, sepekan belakangan, tema perbincangan yang dibahas adalah sulitnya mendapat LPG melon.

Ada juga warganet Nunukan yang meluapkan sindirannya di Facebook. Akun bernama Cak Tris, mengunggah video parodi kelangkaan gas.

Baca juga: Warga Protes Beli LPG 3 Kg di Solo Wajib Gunakan KTP dan KK, Agen Diancam

Ia menyandingkan LPG melon di samping tong gas LPG 15 Kg asal Malaysia, dan menyanyikan lagu berjudul perjalanan yang dinyanyikan artis Malaysia bernama Sultan.

Sembari memeluk, dan menimang tong gas melon layaknya anak bayi, ekspresinya sangat menjiwai, seakan mengalami duka kehilangan si buah hati, dan akhirnya dipertemukan kembali setelah sekian lamanya.

‘kini engkau datang setelah kau pergi

kau berikan tangan dan memohon maaf

ku peluk dirimu

aku rindu ku masih rindu kepada dirimu

Halaman:


Terkini Lainnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com