disaat engkau pergi pergi dariku
aku masih menunggumu
aku cinta ku masih cinta
kepada dirimu
kini kau tlah kembali
ku maafkan dirimu
semoga slalu
memiliki dirimu selamanya.’
Begitu lirik lagu yang ia nyanyikan dengan ekspresi cukup dalam.
Parodi inipun menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat yang memang sedang bingung karena kelangkaan LPG subsidi.
Alasan tak mau lagi keluarkan izin bongkar muat
Kepala KSOP Nunukan Zainal Abdurahman, melalui Komandan Patroli KSOP Wiwin Karama menegaskan, ada 5 dermaga tradisional yang sampai hari ini belum memiliki izin, yaitu 3 dermaga di kawasan Jalan Lingkar, termasuk dermaga milik perusahaan Batu Bara, PT Pipit Mutiara Jaya, Dermaga Sei Bolong, dan Dermaga Sei Fatimah.
‘’Kami sudah berkali kali mengimbau. Tidak sekali dua kali, memohon agar pemerintah daerah menyediakan pelabuhan bongkar muat. Tapi sampai sekarang tidak ada respon. Sehingga keputusan tidak lagi mau melayani bongkar muat barang di dermaga dermaga tidak berizin, harus kita lakukan,’’ujar Komandan Patroli KSOP Nunukan, Wiwin Karama, Selasa (8/8/2023).
Sebagai petugas, kata Wiwin, sudah terlalu lama mereka pasang badan demi alasan kemanusiaan.
Tapi, selama itu pula, para pemilik dermaga tanpa izin dan pemerintah daerah tidak beritikad baik dan tidak memikirkan konsekuensi dari tindakan petugas KSOP di lapangan.
Jika seandainya terjadi musibah dan hal yang berimplikasi hukum, tentu muaranya adalah KSOP Nunukan.
Sementara petugas KSOP sudah barang pasti tidak ada jaminan hukum dengan terus-menerus pasang badan untuk arti kata ‘manusiawi’ dimaksud.
‘’Tidak ada alasan bagi pemilik dermaga tidak memiliki itikad baik dalam mengurus izin. Dan sudah seharusnya Pemkab Nunukan menyediakan dermaga khusus bongkar muat barang berbahaya seperti LPG dan BBM. Seperti diketahui, bongkar muat LPG di Nunukan itu sejak 2014 lho,’’katanya.