Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Keempat, Kebakaran Lahan Gambut di Rokan Hulu Riau Belum Padam

Kompas.com - 09/08/2023, 18:44 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau belum berhasil dipadamkan.

Memasuki hari keempat, petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan masyarakat peduli api (MPA) masih berjuang memadamkan titik api.

Petugas mengaku kesulitan memadamkan titik api di dalam gambut itu.

Baca juga: Imbau Warga Waspadai Cuaca Panas Ekstrem, Kapolda Kaltara Komitmen Tindak Tegas Pelaku Karhutla

"Kesulitan kami di lapangan yaitu cuaca yang sangat panas dan angin kencang," akui Dedy Erpanda Daulay, selaku anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Rohul saat diwawancarai wartawan, Rabu (9/8/2023).

Dia menyebut, api di permukaan lahan sudah padam.

Namun, bara api yang ada di dalam gambut membuat asap memenuhi lokasi karhutla.

Banyaknya asap kebakaran itu, cukup menghambat proses pemadaman.

"Kedalaman gambut di lokasi sekitar dua meter. Makanya penyiraman gambut dilakukan sampai seperti bubur agar api benar-benar padam," kata Dedy.

Selain itu, dalamnya gambut yang terbakar mengancam keselamatan petugas yang sedang melakukan pemadaman.

Makanya petugas harus ekstra hati-hati saat melakukan penyiraman api menggunakan mesin pompa air.

"Kami melakukan pemadaman api di gambut dengan penuh kehati-hatian. Karena, kalau salah langkah, bisa masuk ke dalam gambut yang terbakar," akui Dedy.

Kendati banyak tantangan, tidak menyurutkan semangat petugas untuk mengantisipasi terjadinya kabut asap akibat kebakaran hutan itu.

Dedy mengatakan, di Desa Pauh ada dua titik api karhutla yang tengah dilakukan pemadaman, yakni di Kilometer (KM) 34 dan KM 28. Lokasi kebakaran terdapat hutan semak belukar dan juga ada tanaman sawit.

"Di Kilometer 34 luas lahan gambut yang terbakar sekitar 2 hektar. Kondisinya saat ini sudah tidak ada asap. Sedangkan di Kilometer 28 sekitar 3 hektar, dan masih banyak asap yang mesti dilakukan pendinginan," kata Dedy.

Untuk memadamkan api, sebanyak 47 orang tim gabungan yang dikerahkan di kedua lokasi tersebut.

Petugas juga telah membuat parit gajah untuk mencegah penjalaran api.

"Di sekeliling lokasi yang terbakar sudah kami buat parit gajah untuk mencegah kebakaran meluas. Karena, kondisi gambut di Kilometer 28 sudah kering dan mudah terbakar," sebut Dedy.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau Tak Kunjung Padam, Digempur dari Darat dan Udara

Diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan terjadi di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Menurut petugas di lapangan, hutan itu diduga sengaja dibakar karena kayu di dalamnya sudah ditumbangkan.

"Lokasi karhutla ini sebelumnya pernah terbakar. Sekarang terbakar lagi. Dugaan sementara sengaja dibakar, karena sebagian hutan telah di imas tumbang atau dibersihkan untuk dibakar," ungkap Kopda Alesman selaku Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 10/Kunto Darussalam, Kodim 0313/KPR, kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Senin (7/8/2023).

Alesman mengatakan, luas hutan yang telah terbakar lebih kurang 1,5 hektare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com