Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video dan Surat KKB Selama 6 Bulan Menyandera Pilot Susi Air, Salah Satunya Ungkap Kerinduan Philip

Kompas.com - 08/08/2023, 10:03 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAPUA, KOMPAS.com- Enam bulan berlalu. Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Kapten Philip Mark Merthens masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu.

Selama kurun waktu enam bulan itu, Egianus Kogoya dan kelompoknya banyak berkomunikasi melalui video dan surat.

Baca juga: 6 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB Egianus Kogoya

Berikut video-video, foto, dan surat yang tersebar selama enam bulan penyanderaan Kapten Philip:

KKB nyatakan menyandera Philip

Helikopter milik Polri mendarat di Bandara Moses Kilangin setelah berpatroli udara ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Hal ini dilakukan untuk mencari keberadaan pilot Susi Air.KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Helikopter milik Polri mendarat di Bandara Moses Kilangin setelah berpatroli udara ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Hal ini dilakukan untuk mencari keberadaan pilot Susi Air.

Video pertama dari KKB Egianus Kogoya beredar sesaat setelah penyanderaan atau tepatnya pada 14 Februari 2023.

Keberadaan Philip mulanya masih belum diketahui usai KKB membakar pesawat Susi Air PK-BVY di Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2023).

Dalam foto dan video yang tersebar, Egianus membuat pernyataan menyandera Pilot Susi Air.

Video dan foto tersebut kemudian disebarkan oleh Sebby Sambom yang mengklaim sebagai Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Baca juga: Update Penyanderaan Pilot Susi Air, Pangdam: Kondisinya Sehat

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkapkan, video itu direkam sesaat setelah kejadian awal KKB membakar pesawat Susi Air.

"Itu kejadian awal, pembakaran dan pergeseran awal yang di-upload ulang oleh Sebby Sambom," kata dia, Selasa (14/2/2023) malam.

Kapolda menyatakan, pencarian keberadaan Philip kini menjadi prioritasnya.

"Kita berusaha maksimal untuk mengetahui titik dari pilot," kata dia.

Tinggalkan surat di lokasi pembakaran

Surat yang ditinggalkan Egianus Kogoya didekat lokasi pembakaran pesawat Susi Air, Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023)Dok Satgas Damai Cartenz Surat yang ditinggalkan Egianus Kogoya didekat lokasi pembakaran pesawat Susi Air, Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023)

Masih pada bulan yang sama, petugas menemukan surat yang diduga kuat ditinggalkan oleh Egianus Kogoya.

Surat tersebut diletakkan di tiang yang ditancapkan di depan lokasi pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Surat itu diketik dengan komputer dan diduga telah lama dibuat.

Setelah dibuka oleh Satgas Damai Cartenz, surat tersebut dibuat pada 17 Oktober 2018 dan mengungkap pesan bahwa kejadian di Paro, Nduga didalangi oleh Egianus Kogoya. Berikut isinya:

"Dengan ini saya memohon kekuatan/militer TPN-OPM mengganggu fasilitas keamanan militer Indonesia.

Ini bukan Papua atau masyarakat Indonesia. Mohon: jangan mengejar masyarakat, jangan menganggu masyarakat, jangan olok-olok masyarakat, jangan caci maki masyarakat.

Yang menganggu fasilitas keamanan kami militer TPN-OPM, boleh kejar saya, saya tidak mundur satu langkah pun dan di mana bertemu sekali bertemu. Yang mengeluarkan surat komando ini, dikeluarkan Markas Besar PertahananTPN-OPM Papua Barat, Ndugama, Makodap III."

Video pesan Philip untuk keluarga

Foto Pilot Susi Air Philip Mark Merthens (jaket hitam) yang sedang disanderaa KKB pimpinan Egianus KogoyaDok Pribadi Sebby Sambom Foto Pilot Susi Air Philip Mark Merthens (jaket hitam) yang sedang disanderaa KKB pimpinan Egianus Kogoya

Halaman:


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com